PIKIRAN RAKYAT - Perebutan jenazah pasien Covid-19 secara paksa di Indonesia kerap terjadi di beberapa daerah.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berharap kejadian pengambilan paksa jenazah Covid-19 ini tidak terjadi lagi.
Ia juga meminta tokoh-tokoh agama, masyarakat, budayawan, antropolog untuk melakukan komunikasi publik yang baik.
Baca Juga: Harganas ke-27 di Tengah Pandemi, Jawa Barat Superior dengan Dominasi Akseptor KB Nasional
"Sehingga jangan sampe terjadi lagi merebut jenasah Covid-19 oleh keluarga, saya kira sebuah hal yang harus kita jaga agar tidak terjadi lagi," ujarnya, dalam Rapat Terbatas Percepatan Penanganan Dampak Pandemi Covid-19, di Istana Merdeka, pada Senin, 29 Juni 2020.
Ia juga meminta sosialisai dilakukan secara besar-besaran agar masyarakat tidak menolak saat dilakukan pemeriksaan rapid test atau PCR.
Sebelumnya, jenazah dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) diambil paksa oleh keluarganya.
Baca Juga: Tak Hadir UTBK akibat Pandemi,Peserta Wajib Lapor sebelum Jadwal Ini Sehingga Direlokasi ke Tahap II
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara News, pihak Rumah Sakit Khusus Dadi (RSKD), Makassar, mengakui tindakan tersebut adalah benar.