PIKIRAN RAKYAT - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Fadil Imran mengatakan telah membentuk tim pencari fakta terkait kecelakaan yang menewaskan Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) M Hasya Attalah Syahputra. Tim ini, kata Fadil terdiri dari eksternal dan internal kepolisian.
Tim eksternal dalam tim pencari fakta terdiri dari pakar keselamatan transportasi, pakar hukum dan ahli otomitif. Sedangkan tim internal terdiri dari Inspektorat pengawas daerah (Itwasda), Divisi Profesi dan pengamanan (Div Propam), Bidang Hukum (Bidkum) dan Korps Lalu Lintas (Korlantas).
"Semoga langkah tim gabungan ini bisa mengungkapkan fakta sebenarnya dan memberikan rasa keadilan dan kepastian hukum," kata Fadil.
Baca Juga: Pelatih Madura United Ajukan Pengunduran Diri: Lebih Baik Lanjut Tanpa Saya
Kasus Awal Kecelakaan M Hasya Attalah Syahputra
Kasus kecelakaan M Hasya Attalah Syahputra terjadi di Jl Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 6 Oktober 2022. Mahasiswa UI itu tewas setelah ditabrak oleh purnawirawan Polri ESBW menggunakan mobil pajero.
ESBW yang merupakan purnawirawan Polri, dikatakan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Latif Usman, tidak bisa dijadikan tersangka. Pasalnya, ESBW sudah mengendarai kendaraan di jalurnya.
Baca Juga: Dilema Kebiri Kimia Bagi Pelaku Kekerasan Seksual: Antara Maraknya Kasus dan HAM Pelaku
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi Hasibuan meminta kasus yang melibatkan purnawirawan polisi ini dituntaskan seadil-adilnya demi melindungi citra institusi kepolisian.
Edi mengatakan menetapkan status tersangka kepada Hasya sangat tidak bijak dan terburu-buru. Ia menambahkan Polda Metro Jaya seolah tidak memperhatikan kondisi psikologi keluarga korban.