PIKIRAN RAKYAT – Mantan Kaden A Ropaminal Agus Nurpatria Adi menuding jaksa penuntut umum (JPU) terobsesi memuaskan publik, hingga menjadi corong opini mayoritas tanpa mempedulikan fakta persidangan, di kasus perusakan CCTV terkait pembunuhan berencana Brigadir J.
Hal itu diungkapkan Tim pengacara Agus. Eks anak buah Ferdy Sambo itu menyebutkan jaksa secara sadar abai terhadap fakta hanya demi memenuhi ekspektasi sepihak dari masyarakat. Tudingan terlontar dalam sidang pembacaan duplik di PN Jaksel, Kamis, 9 Februari 2023.
"Sekali-sekali jaksa penuntut umum tidak menempatkan dirinya sebagai corong dari opini masyarakat umum dengan mengabaikan fakta-fakta persidangan yang hakiki demi obsesi dan hasrat memberikan kepuasan kepada publik," kata tim pengacara Agus, dikutip Jumat, 10 Februari 2023.
Tim hukum Agus menegaskan, kliennya hanya bertugas sebagaimana perintah sah dari institusi yang menaunginya, terkait pengamanan CCTV Kompleks Polri Duren Tiga sebagai TKP pembunuhan Yoshua.
Baca Juga: Penetapan Upah Buruh di Jawa Barat Masih Jadi Masalah yang Belum Terpecahkan
Dengan demikian, perbuatan Agus, menurut tim hukumnya hanya sekadar taat pada perintah organisasi satuan yang mengikatnya selaku anggota Polri.
"Perintah dan tugas yang dijalankan oleh Agus Nurpatria sebagai anggota Polri yang terikat pada organisasi satuan hierarki berjenjang sangat mungkin terjadi pada anggota Polri lain mana pun," kata tim hukum Agus.
Hukuman Pidana Agus Nurpatria
Terlibat obstruction of justice dalam pengusutan kasus kematian Brigadir J, Agus Nurpatria Adi dituntut hukuman tiga tahun penjara. Jaksa meyakini dirinya terlibat perusakan CCTV sehingga penyidikan kasus pembunuhan terhadap Yoshua menjadi alot dan sulit diurai.
Baca Juga: Mentalnya Terguncang Hebat, Venna Melinda Harus Diterapi Tiap Minggu: Gak Mau ke Tempat Ramai