kievskiy.org

Imbas Polisi Dimaki Debt Collector, Polda Metro Jaya Imbau Masyarakat Jangan Takut Melapor

Ilustrasi debt collector.
Ilustrasi debt collector. Pixabay/Jhusemannde

PIKIRAN RAKYAT - Sejak muncul kasus penarikan paksa mobil milik selebgram Clara Shinta, Polda Metro Jaya mendapat banyak aduan dari masyarakat yang mengaku resah dan panik terkait tindakan debt collector.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan bahwa masyarakat sebenarnya merasa takut dan resah dengan tindakan debt collector. Namun, mereka juga takut untuk lapor polisi karena ancaman yang mereka terima dari debt collector.

"Kami sejak viralnya kasus ini, banyak terima laporan ancaman-ancaman. Kami ada rekaman semua sehingga orang ini takut lapor kepolisian," kata Hengki pada Minggu, 26 Februari 2023.

Baca Juga: Mundur dari ASN, Ayah Mario Dandy Tulis Pesan Terbuka: Perbuatan Anak Saya Tak Benar dan Rugikan Banyak Pihak

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari situs Polda Metro Jaya, Hengki meminta agar masyarakat segera melaporkan apabila menemukan atau mengalami tindak kekerasan dari debt collector. Ia memastikan akan menindak tegas aksi premanisme di wilayah Polda Metro Jaya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan criminal justice system kejaksaan dan sebagainya. Melindungi pelapor sehingga tidak akan terjadi silent sound, tidak terjadi fenomena masyarakat takut terhadap aksi premanisme yang terjadi dan membuat resah warga," ujar Hengki.

Hingga saat ini Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan kasus penarikan paksa kendaraan oleh debt collector yang dialami selebgram Clara Shinta. Kasus itu sebelumnya viral di media sosial, dan menjadi perhatian Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran lantaran sejumlah debt collector tersebut juga memaki anggota kepolisian.

Baca Juga: 4 Surat Penting yang Harus Ditanyakan jika Ditagih Debt Collector, Polisi: Mereka Bawa Gak?

Polisi juga menyebutkan bahwa selain menarik paksa mobil dan membentak anggota kepolisian, para debt collector juga mengancam akan membunuh sopir. Hengki mengatakan, ancaman itu dilakukan saat sejumlah debt collector tersebut menemui sopir Clara di parkiran mobil apartemen di kawasan Jakarta Selatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat