kievskiy.org

Belum Tuntas Anak Pejabat, Anak Polisi Diduga Paksa Remaja Minum Alkohol 96 Persen hingga Tewas

Ilustrasi botol miras oplosan, muncul kabar anak polisi di Makassar diduga memaksa remaja meminum alkohol 96 persen.
Ilustrasi botol miras oplosan, muncul kabar anak polisi di Makassar diduga memaksa remaja meminum alkohol 96 persen. /Pexels/cottonbro studio

PIKIRAN RAKYAT – Seorang pengguna Twitter membagikan utas yang menceritakan kisah pilu seorang remaja dianiaya dan dipaksa minum alkohol 96 persen hingga tewas oleh diduga anak polisi di Makassar. Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang remaja dianiaya oleh rekan-rekannya.

Remaja yang diketahui bernama AA (15) tampak berada di sebuah ruangan bersama teman-temannya yang sedang pesta miras. Dalam video tersebut juga, tampak AA dianiaya dan dipaksa meminum miras oplosan oleh pelaku.

Ibu korban, Rahmawati, mengungkap anaknya kemudian meninggal dunia dua hari setelah peristiwa tersebut. Meskipun sempat dibawa ke Rumah Sakit Tadjuddin Chalid akibat kondisi lemas dan sakit di bagian perut serta kepala, AA mengembuskan nafas terakhirnya.

Dikatakan pengguna Twitter @jaesahiy_, terdapat dua korban yang meninggal dan salah satunya sempat diancam akan dibunuh jika tidak menuruti kehendak pelaku penganiayaan yang diduga bernama ADB.

Baca Juga: Desak Polisi Kaji Unsur Perencanaan Kekerasan Mario Dandy, LBH GP Ansor: Tak Jadikan Anak Kebal Hukum

“Si korban sempat pulang pagi ke rumah dalam keadaan mabuk berat karena dipaksa oleh temannya. Anak yang dipukul sempat ingin pulang ke rumahnya tapi diancam oleh temannya yang katanya mau dibunuh kalau ga ikutan minum,” kata pengguna Twitter @jaesahiy_.

“Setelah kejadian itu, pihak kepolisian menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari hasil olah TKP itu, polisi menemukan sebuah jeriken alkohol dengan kadar 96 persen, sebuah botol minuman bersoda dan sebuah botol anggur merah,” ujar pemilik akun.

Pemilik akun Twitter tersebut mengungkapkan bahwa awalnya polisi tidak menanggapi laporan pihak keluarga. Pasalnya, salah satu pelaku diduga merupakan putra dari seorang anggota kepolisian di Makassar.

“Tetapi dari kasus tersebut, pihak kepolisian tidak menggubris tersangka dikarenakan orangtua tersangka adalah salah satu anggota polisi,” katanya menjelaskan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat