PIKIRAN RAKYAT - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Linus Lusi mengatakan akar berkoordinasi dengan Pemerintahan Kota Kupang demi memfasilitasi siswa sekolah masuk pagi jam 5.00 WITA.
Linus Lusi mengatakan akan menyiapkan bus Damri sebagai sarana transportasi bagi para siswa yang tidak memiliki angkutan menuju sekolah.
Ia mengakui banyak pro dan kontra di masyarakat mengenai kebijakan masuk pagi jam 5.00 WITA ini. Namun, Linus Lusi mengatakan pemberlakuan jam masuk sekolah akan dikaji kembali.
Beberapa sekolah yang telah menyatakan kesiapan untuk menerapkan siswa masuk sekolah lebih awal yaitu SMA Negeri 1 Kupang, SMA Negeri 2 Kupang, SMA Negeri 3 Kupang, SMA Negeri 6 Kupang, SMA Negeri 5 Kupang, SMK Neri 5 Kupang, SMKN 4 Kupang, SMK Negeri 3, SMK Negeri 2, dan SMK Negeri 1 Kupang.
Namun Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hanya butuh 2 sekolah untuk melaksanakan kebijakan ini. Ia juga menekankan, Pemerintah NTT telah bekerja sama dengan sejumlah lembaga perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Hasanudin Makasar, Universitas Nusa Cendana, Universitas Pertahanan Ben Mboi dan Universitas Timor, hingga Universitas Harvard.
Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan tidak pernah memaksa orangtua untuk mengikuti kebijakan masuk sekolah pukul 5 pagi.
"Yang tidak mau, tidak dipaksa. Monggo geser kasih keluar anaknya," katanya.