kievskiy.org

Satpam di Kalsel Tusuk Remaja Saat Tagih Utang Rp1,9 Miliar

Ilustrasi pisau yang digunakan satpam di Kalsel untuk menusuk remaja saat menagih utang.
Ilustrasi pisau yang digunakan satpam di Kalsel untuk menusuk remaja saat menagih utang. /Pexels/Markus Spiske

PIKIRAN RAKYAT – Seorang satpam perusahaan bernama Bahtiar Effendi (44) melakukan penyerangan terhadap SA (17) saat menagih utang sebesar Rp1,9 miliar ke Jiwo, kakak ipar remaja tersebut. Kasus ini terjadi di Desa Pulam Sari, Binuang, Tapin.

"Pemilik utang ini bernama Jiwo, mantan karyawan di sebuah perusahaan yang ada di Kecamatan Binuang," ujar Ernesto di Rantau.

Kapolres Talpin AKBP Ernesto Saiser menjelaskan bahwa saat itu, Bahtiar dan kedua temannya datang ke rumah Jiwo untuk menagih utang. Pertengkaran terjadi dan SA keluar dari rumah untuk melerai keributan antara Bahtiar dan Jiwo. Namun, tersangka justru menyerang korban menggunakan senjata tajam berupa keris yang dibawanya dari rumah.

Baca Juga: Orangtua Pelaku yang Pukuli Anaknya Mengaku Kenal dengan Menteri, Sunan Kalijaga Tidak Takut

“Korban menghalau serangan itu sehingga bersarang luka di bagian jari-jari, sayatan di telapak tangan dan luka tusuk di tangan kiri. Ada lima mata luka yang diterima korban," ujar Ernesto dalam keterangannya, dikutip dari Antara.

Polres Tapin akan memanggil pihak manajemen perusahaan tempat Bahtiar bekerja untuk menggali perihal penagihan utang tersebut. Sebab, dalam kasus ini, polisi tidak menemukan adanya surat kuasa dari perusahaan yang menjadi dasar penagihan utang. Bahtiar diketahui bekerja di satuan bagian kemanan dengan gaji Rp2 juta per bulan.

Kepala Satuan Reskrim Polres Tapin AKP Haris Wicaksono mengatakan, Bahtiar sempat beberapa kali mendatangi Jiwo untuk menagih utang. Pada kedatangan pertama 13 Februari lalu, Bahtiar menyita mobil merek Honda Jazz dan menculik Jiwo. Setelah menerima intimidasi, Jiwo kemudian dilepaskan empat hari kemudian karena tidak membuahkan hasil.

"Kedatangan yang ketiga pada 20 Februari itu, berawal dari penemuan tiga kuitansi pembelian mobil milik Jiwo untuk orangtuanya. Hingga berakhir dengan peristiwa penganiayaan tersebut," ucap Haris.

Baca Juga: Buntut Mario Dandy Pamer Rubicon di Area Terlarang Gunung Bromo, Sandiaga Uno Tegur Pengelola

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat