kievskiy.org

Soal Pakaian Impor Bekas, Novel Baswedan Sebut Bea Cukai Sulit Diajak Perbaikan

Ilustrasi thrifting atau pakaian bekas impor.
Ilustrasi thrifting atau pakaian bekas impor. /Pexels/cottonbro studio

PIKIRAN RAKYAT - Belakangan ini, pedagang pakaian bekas impor tengah ketar-ketir karena Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melarang masyarakat membeli pakaian tersebut. Menurut Novel Baswedan, thrift atau pakaian bekas bukan hanya merugikan industri garmen, tapi juga merugikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Novel menjelaskan, jika negara membiarkan penjualan pakaian bekas impor, itu artinya pemerintah tidak berpihak pada masyarakat. Ia juga berujar masyarakat terkadang salah paham.

“Sering kali orang punya pahamnya itu agak salah juga, kadang kala berpikir bukankah kalau beli baju bekas harganya murah? Jadi perspektif murahnya yang dilihat, padahal ada masalah kesehatan di sana, ada banyak kemudian penyakit kulit yang di bawa dari itu,” ujar Novel.

Baca Juga: Klarifikasi PDIP Soal Video Viral Bagi-bagi Amplop Merah di Masjid Sumenep Madura

Dia mencontohkan, jika impor beras besar-besaran dibiarkan, maka petani lokal akan collaps dan harganya akan dibuat mahal oleh negara lain. Kemudian, apabila masyarakat terkena penyakit kulit akibat memakai baju bekas impor, maka biaya yang dikeluarkan lebih mahal karena harus berobat.

Novel menuturkan, ada beberapa penyakit kulit serius yang dibawa oleh pakaian bekas impor. Penyelundupan pakaian bekas impor diduga bukan dilakukan oleh orang biasa.

“Di sini yang salah paham, karena orang mengira baju bekas kan yang pemain orang masyarakat level bawah ya kalau pedagang impornya pasti orang modal. Mungkin kalau di penjual-penjual level bawah iya lah di pasar-pasar gitu ya,” tuturnya.

Baca Juga: Ibu Muda di Sumbar Tertangkap di Hotel, Bawa Bayi saat Layani Pria Hidung Belang

Novel menjelaskan, hampir sebagian besar besi cangkul hasil impor karena penyelundupan dibiarkan. Akhirnya, orang Indonesia tidak mau memproduksi cangkul karena kalah saing dengan hasil impor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat