PIKIRAN RAKYAT - Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) mempertanyakan soal dua kasus kecelakaan kerja di perusahaan migas PetroChina International Jabung Ltd, Tanjung Jabung Barat, Jambi yang dinilai mandek.
Ketua Umum KPBI, Ilhamsyah meminta agar hasil audit dan investigasi dibuka secara transparan.
"Sudah sampai mana audit dan investigasinya, apa sanksi pada perusahaan yang menyebabkan kecelakaan berujung kematian pekerja itu. Jangan ada yang ditutup-tutupi," katanya dalam keterangan yang diterima wartawan, Selasa, 28 Maret 2023.
Kecelakaan kerja tersebut pertama terjadi dalam area NEB#9 di Kecamatan Betara, Tanjung Jabung Barat, pada Minggu 18 Desember 2022 sekira pukul 01.45 WIB yang menyebabkan dua pekerja tewas dan enam lainnya mengalami luka bakar.
Baca Juga: KPK Sebut Korupsi Rp8,7 Miliar Bupati Kapuas dan Istrinya untuk Sejumlah Kontestasi Politik
Kemudian kecelakaan kerja kedua kembali terjadi pada Senin 9 Januari 2023. Saat itu tangki lumpur Rig Bohai-85 Petrochina di Desa Delima, Kecamatan Tebing tinggi, Tanjung Jabung Barat, terbakar yang mengakibatkan terdapat tiga pekerja mengalami luka bakar dan patah tulang.
Ilhamsyah pun meminta Dirjen Binawas Kemnaker maupun pengawas Ketenagakerjaan di Provinsi Jambi sudah harus melakukan audit menyeluruh atas insiden tersebut.
"Kecelakaan kerja mayoritas terjadi karena adanya pelanggaran oleh perusahaan," katanya.
Baca Juga: Pembayaran THR Paling Lambat H-7 Lebaran 2023, Menaker: Tidak Boleh Dicicil
Menurutnya audit diperlukan terhadap jam kerja buruh yang diduga panjang sehingga menyebabkan kelelahan maupun rentan kecelakaan kerja dan izin pengoperasioan alat-alat berat di lokasi proyek tersebut.