PIKIRAN RAKYAT – Guru Besar Hukum Tata Negara Denny Indrayana menyebut Presiden Jokowi ingin membajak Partai Demokrat demi menggagalkan Anies Baswedan yang diusung menjadi calon presiden (Capres). Hal itu terkait aksi Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Denny Indrayana membeberkan penjelasannya tersebut dalam video berdurasi 3 menit 15 detik yang diunggah di akun Twitternya, @dennyindrayana, pada Rabu 31 Mei 2023. Video singkat itu hingga kini, Rabu 31 Mei 2023 pukul 19.45 WIB, telah ditonton lebih dari 3.200 kali oleh warganet.
“Secara teori, cawe-cawe Jokowi lewat tangan Moeldoko yang diduga mencopet Demokrat adalah kejahatan yang mestinya membuka pintu pemecatan Presiden (terhadap Moeldoko),” ujarnya.
Jokowi disebut ingin jegal pencapresan Anies Baswedan
Baca Juga: Denny Indrayana Sebut Moeldoko Mencopet Partai Demokrat: Jokowi Harusnya Marah dan Memecatnya
Diketahui Anies Baswedan tidak hanya diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem), tetapi juga oleh Partai Demokrat untuk maju menjadi Capres dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
“Jokowi bukan hanya memasang alat sadap, tetapi, melalui Moeldoko, berusaha mencopet Partai Demokrat,” ujar Denny dalam video yang sudah mendapat lebih dari 400 retweets dan 30 quotes sejauh ini.
“Bayangkan, demi menggagalkan pencalonan Anies Baswedan, Presiden Jokowi sampai tega membajak partai Presiden ke-6, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono),” kata pria 50 tahun tersebut.
Diketahi Moeldoko mengajukan peninjauan kembali (PK) atas sengketa Partai Demokrat yang sudah dimenangkan kubu putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), beberapa waktu lalu.