kievskiy.org

Respons Pemetaan Indikasi Aliran Dana Narkoba untuk Pemilu 2024, IPW: Strategis, Penegakan Hukum Berjalan

Ilustrasi Pemilu 2024.
Ilustrasi Pemilu 2024. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Langkah Kepala Bareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, untuk mencegah adanya aliran dana kejahatan narkoba yang digunakan untuk Pemilu 2024 dinilai penting dan strategis. Terutama untuk menjaga kualitas Pemilu 2024.

Koordinator Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menilai, langkah tersebut sudah sepatutnya dilakukan supaya Pemilu 2024 terjaga kualitasnya dan tidak terdistorsi uang haram.

Menurut dia, pemetaan terhadap dugaan aliran dana untuk Pemilu 2024 juga sangat penting untuk bisa menarik ke belakang bila ada dugaan perlindungan praktik peredaran narkoba oleh pihak-pihak yang memiliki kekuasaan. Apabila benar sinyalmen adanya dugaan aliran dana tersebut, artinya terjalin suatu hubungan haram antara pelaku kejahatan luar biasa.

Baca Juga: Denny Indrayana Buka Suara Usai Dipolisikan, Minta Kebebasan Bicara Tak Dibungkam

"Yaitu narkoba dengan jejaring politik ini sangat bahaya. Oleh karenanya, langkah Kabareskrim untuk itu harus diapresiasi. Ini adalah langkah strategis," kata Sugeng kepada wartawan pada Sabtu, 3 Juni 2023.

Selain itu, Sugeng juga menyinggung langkah Agus Andrianto dalam menyelesaikan kasus korban dugaan penipuan investasi bodong Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya, dengan tersangka Henry Surya. Menurut dia, kasus ini memang awalnya divonis bebas terdakwa Henry Surya oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

"Walaupun hasil putusan pengadilan tidak memuaskan para korban, tapi penegakan hukumnya sudah berjalan. Artinya, terobosan maupun inovasi yang dilakukan oleh Kabareskrim dalam pengungkapan kasus Indosurya ini adalah salah satu langkah maju yang baik," ujarnya.

Baca Juga: Ditanya Soal Kemungkinan Adanya Hukuman Mati untuk Koruptor, Mahfud MD: DPR Gak Setuju

Selanjutnya, Sugeng menyebut kasus yang sempat heboh ditangani Bareskrim Polri yaitu kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Josua. Terungkap, kasus ini ternyata ada keterlibatan Ferdy Sambo yang merupakan mantan Kepala Divisi Propam Polri. Diketahui, Brigadir Josua adalah ajudan Ferdy Sambo.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat