kievskiy.org

Apa Itu Swing Voter? Bukan Tak Loyal, Mereka Hanya Rasional

Ilustrasi Pemilu.
Ilustrasi Pemilu. /Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu), jutaan pemilih di Tanah Air sudah mulai biasa mendengar istilah-istilah ilmu politik dalam bahasa asing. Salah satunya adalah swing voters.

Swing voters merupakan istilah untuk merujuk mereka yang pada pemilu sebelumnya mendukung partai A, tetapi pada pemilu mendatang dapat berubah mendukung partai B. 

Swing voters biasanya dianalogikan dengan massa mengambang, yakni pemilih yang masih mungkin untuk berpindah-pindah pilihan. Pakar politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) lebih suka menggunakan istilah "migrasi politik".

Baca Juga: Apa Itu Reguler Series dan Championship Series? Mengenal Sistem Kompetisi BRI Liga 1 2023-2024

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan bahwa keraguan menggejala di kalangan pemilih berusia 21-35 tahun, yang disebutnya sebagai "pemilih rasional". Adapun swing voters banyak ditemui antara lain di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Bukan Berarti Tak Loyal

Meski memutuskan untuk mendukung calon atau partai politik yang berbeda pada Pemilu berikutnya, bukan berarti swing voters merupakan pemilih yang tidak loyal. Menurut Al Lynch, swing voters akan menilai para calon berdasarkan rasionalitas, serta tidak akan terpengaruh dengan hubungan apapun.

Dengan kata lain, sekalipun yang mencalonkan adalah keluarganya, belum tentu akan dipilih dalam pemilu. Hal itu adalah karena mereka akan menilai dari kemampuan semua calon.

Kenetralan swing voters dalam masyarakat itulah yang akan memacu para calon untuk bersaing dalam menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sebab jika tidak menemukan ada yang pantas atau mampu untuk menjadi calon legislatif hingga presiden yang baik untuk negara, bisa jadi mereka memilih golput.

Baca Juga: Apa Itu Jombingo? Mengenal Aplikasi E-Commerce yang Diduga Tipu Banyak Orang

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat