kievskiy.org

Antraks di Gunungkidul Tewaskan 3 Orang, Tak Menular Antarmanusia

Ilustrasi. Kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Ilustrasi. Kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. /Unsplash/Alwi Hafizh A. Unsplash/Alwi Hafizh A.

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) drg Pembajun Setyaningastutie memastikan penyakit antraks tidak menular dari manusia ke manusia. Ia mengatakan, penularan penyakit dapat terjadi dari binatang ke manusia.

Pembajun Setyaningastutie mengatakan, antraks termasuk penyakit zoonosis. Antraks disebabkan bakteri Bacillus Anthracis.

"Satu yang perlu digarisbawahi penyakit antraks itu tidak menular dari manusia ke manusia. Jadi tidak ada kemudian kena antraks terus bisa menularkan pada yang lain, tidak," ujarnya, dikutip dari Antara, Jumat, 7 Juli 2023.

Ia menjelaskan penularan antraks ke manusia dapat terjadi melalui kulit, pernapasan, dan pencernaan. Penularan melalui kulit biasanya terjadi setelah manusia bersentuhan dengan binatang yang positif antraks.

Baca Juga: Update Al Zaytun, Ridwan Kamil Singgung Transaksi Mencurigakan dan Legalitas Lahan

"Sedangkan yang menyerang melalui pernapasan, berasal dari spora bakteri antraks dari hewan ternak yang telah mati karena positif antraks lalu terhirup manusia," ujarnya.

"Sporanya misalnya dari hewan yang mati karena antraks kemudian nempel di rumput kemudian terhirup," ucapnya.

Berikutnya penularan antraks melalui pencernaan terjadi setelah mengonsumsi daging dari binatang yang sudah positif antraks.

Ia menuturkan, penyebab kasus antraks di Dusun Jati, Kec. Semanu, Kab. Gunungkidul karena warga mengonsumsi daging sapi yang sudah mati dan terkonfirmasi positif antraks.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Sebut Al Zaytun Dibina Bukan Dibubarkan, Ridwan Kamil: 7 Ribuan Siswa, Tidak Sederhana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat