/photo/2022/11/16/3374578460.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sedang disibukkan dengan persiapan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang akan diresmikan pada 18 Agustus 2023.
Pemerintah memiliki waktu kurang dari sebulan dalam mempersiapkan peresmian tersebut. KCIC kini fokus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Salah satu sosialisasi yang dilakukan adalah mengajak masyarakat ikut bekerja sama mewujudkan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api (KA), baik pada saat uji coba maupun saat beroperasi. Warga diminta untuk tidak beraktivitas di jalur KA cepat karena sangat bahaya.
Kereta cepat Jakarta-Bandung akan dioperasikan dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam. Dengan kecepatan tersebut, akan sangat membahayakan apabila masyarakat melakukan aktivitas di dekat rel kereta api.
Baca Juga: Pesan Mahfud MD untuk Ganjar Pranowo: Waktu Itu Akan Tiba Juga
"Meskipun sepanjang jalur KA cepat sudah diberi pagar dan kawat berduri, kami meminta agar masyarakat tetap menjaga sarana dan prasarana yang menjadi proyek strategis nasional. Melalui sosialisasi yang dilakukan, diharapkan seluruh masyarakat dapat ikut berperan aktif dalam menjaga keselamatan dirinya maupun orang lain di sekitar jalur KA cepat," kata General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, Sabtu, 22 Juli 2023 dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.
Jalur KA cepat Jakarta-Bandung akan dialiri arus listrik sebesar 27,5 kilovolt (kV) sebagai sumber penggerak kereta.
Sistem itu menggunakan media pantograf yang terdapat di bagian atas kereta. Pantograf tersebut akan terhubung dengan jaringan listrik aliran atas (LAA) atau overhead catenary system (OCS). Semakin tinggi laju KA cepat Jakarta-Bandung, semakin besar kebutuhan keterhubungan yang mulus antara pantograf dan LAA.
Baca Juga: DPR Dukung Mahfud MD Lawan Gugatan Panji Gumilang: Bawa Santai Saja, Pak Mahfud
"Jalur KA Cepat membentang dari Halim, Jakarta hingga ke Tegalluar, Bandung sepanjang 14,23 km, baik secara subgrade, elevated, tunnel, dan bridge," ujar Eva Chairunisa.