PIKIRAN RAKYAT - Pusat penerangan (Puspen) TNI memberikan klarifikasi terkait pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang viral beberapa waktu terakhir. Yugo Margono meminta agar TNI mengambil langkah terkait konflik di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Yugo Margono meminta agar TNI berlaku terhadap perlawanan masyarakat Rempang. Ia bahkan terekam meminta agar warga yang melawan 'dipiting' saja.
"Enggak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu. Tahu dipiting? Nah itu dipiting satu-satu," katanya.
Terkait hal ini, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksmana Musa Julius Widjojono memberikan klarifikasi. Menurutnya, ada kesalah pahaman interpretasi masyarakat soal video tersebut.
Baca Juga: Perut Serasa Terbakar Setelah Makan Makanan Pedas? Ini 6 Cara Alami Mengobatinya
"Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan, baik aparat maupun masyarakat itu sendiri," kata Julius dalam keterangan resmi Senin 18 September 2023.
Lebih lanjut, Julius menyatakan pesan yang disampaikan oleh Yudo Margono adalah demi menahan terjadinya konflik lebih lanjut.
"Demo yang terjadi di rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan, baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk menahan diri," ucapnya.
Penjelasan Maksud Piting
Baca Juga: 35 Warga Cimahi Jalani Sidang Tipiring Akibat Buang Sampah Sembarangan, Termasuk Dua ASN
Terkait penggunaan kata 'piting' yang dipakai oleh Yudo Margono, Julius menjelaskan jika itu adalah kalimat yang digunakan prajurit. Maksudnya 'piting' adalah untuk merangkul.