PIKIRAN RAKYAT - Kepala Penerangan (Kapen) Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad), Kolonel Infanteri Hendhi Yustian, telah mengonfirmasi penangkapan Letnan Satu (Lettu) AAP, seorang komandan baterai (danrai), yang telah ditahan oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jaya/1 Tangerang. Kasus ini berkaitan dengan dugaan kasus kekerasan seksual yang melibatkan tujuh prajurit Yonarhanud 1/PBC/Kostrad.
Menurut Kolonel Hendhi Yustian, pelaku Lettu AAP sempat melarikan diri dari satuan (desersi) untuk menghindari penyidikan dari pihak terkait. Kendati demikian, pelaku akhirnya menyerahkan diri.
“Yang bersangkutan sempat melarikan diri, tetapi tadi malam (20 September 2023), pelaku menyerahkan diri ke satuan kemudian langsung diserahkan ke Denpom 1 Tangerang,” kata Hendhi Yustian seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.
Sebelumnya, penyidik dari Denpom Jaya/1 Tangerang telah memeriksa beberapa saksi, termasuk para korban, sebelum pelaku menyerahkan diri.
Baca Juga: PDIP Akan Putuskan Pendamping Ganjar Pranowo Setelah Prabowo Subianto Deklarasikan Cawapres
Proses hukum terhadap pelaku saat ini masih ditangani oleh Denpom Jaya/1 Tangerang, dan Kolonel Hendhi memastikan bahwa pelaku akan menghadapi hukuman yang berat apabila terbukti bersalah.
"Jika benar terbukti maka yang bersangkutan dihukum dengan hukuman tambahan pemecatan dari dinas keprajuritan selain hukuman atas asusilanya," kata Kolonel Hendhi Yustian.
Kasus kekerasan seksual ini terungkap setelah ada pendalaman internal di satuan, yang dilakukan setelah menerima laporan anonim melalui nomor WhatsApp mengenai dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh pelaku terhadap bawahannya. Dari pemeriksaan internal tersebut, kekerasan seksual diduga terjadi pada berbagai waktu mulai dari November 2021 hingga Juli 2023.
Setelah pendalaman internal, satuan memerintahkan jajaran intelijen mereka untuk mencari pelaku. Lettu AAP akhirnya ditangkap di depan Koperasi Yonarhanud 1/PBC/1 Kostrad pada 16 September 2023 pukul 21:15 WIB. Saat penangkapan, terduga pelaku AAP dibawa ke Kantor Staf 1/Intelijen dengan tangan terborgol ke belakang dan menjalani interogasi oleh jajaran intelijen satuan.
Dalam proses interogasi tersebut, terborgol sempat dilepas, namun pada pukul 23.40 WIB, Lettu AAP berhasil melarikan diri melalui jendela. Jajaran intelijen satuan bersama provost dan prajurit yang ada di lokasi segera melakukan pencarian Lettu AAP mulai pukul 23.41 WIB.