kievskiy.org

Basarah: Megawati Soekarnoputri Tetap Memposisikan Jokowi sebagai Presiden Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. /Antara/Akbar Nugroho Gumay

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum (Ketum) DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri disebut tetap menghormati Presiden Joko Widodo sebagai orang nomor satu di Indonesia. Hal itu dikatakan langsung oleh Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ahmad Basarah.

“Dalam konteks masalah kenegaraan sampai dengan detik ini, ibu Mega tetap memposisikan bapak Joko Widodo sebagai Presiden RI yang memegang kekuasaan pemerintahan negara, kepala pemerintahan, panglima tertingginya TNI, dan lain lain,” katanya, dikutip dari Antara pada Senin, 13 November 2023.

Ahmad Basarah mengungkapkan bahwa Megawati Soekarnoputri pun secara tegas melarang anggota partainya menghina Jokowi. Di situasi politik yang seperti saat ini, Ahmad Basarah menilai bahwa Megawati Soekarnoputri mampu memisahkan persoalan politik dengan kenegaraan.

“Sampai detik ini, ibu Mega melarang kader-kader PDIP, siapapun dia, untuk melakukan tindakan, perkataan, ucapan-ucapan yang menyerang kewibawaan pak Jokowi sebagai seorang presiden,” ujarnya.

Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran: Jangan Buat Kabar Burung Soal Kecurangan Pemilu 2024

Menurutnya, Megawati Soekarnoputri tetap menerapkan aturan konstitusi, yakni kewenangan soal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berada di tangan partai politik. Hal itu sesuai dengan Pasal 6A ayat 2 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang mengatakan bahwa capres dan cawapres bisa diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik sebelum pemilu dimulai.

Oleh karenanya, Ahmad Basarah menyebut bahwa ketika Jokowi yang selama ini tercatat sebagai kader PDIP itu ingin mengusung capres dan cawapres yang berbeda dari partainya, maka langkah etika yang tepat adalah menyampaikan hal itu kepada Ketua Umum PDIP terlebih dahulu.

“Maka ketika pak Jokowi kemudian menginginkan calon presiden dan wakil presiden yang lain harusnya secara etika organisasi beliau menyampaikan dahulu hal ini kepada bu Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDIP, karena itulah aturan mainnya berpartai,” ucapnya.

Bakal Capres-Cawapres

PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai bakal capres dan cawapres. Namun di satu sisi, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang selama ini juga merupakan kader PDIP pun maju sebagai bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto yang merupakan bakal capres dari kubu lain, yakni Koalisi Indonesia Maju.

Baca Juga: Rumput JIS di Piala Dunia U-17 Dikritik, Anies Baswedan Bereaksi

Hal inilah yang kemudian menjadi pertanyaan publik, ke mana sesungguhnya Jokowi akan melabuhkan dukungannya. Sebelum Gibran Rakabuming Raka dideklarasikan sebagai bakal cawapres, Jokowi pun telah menyatakan bahwa ia akan mendukung semua pasangan bakal capres-cawapres yang maju pada Pilpres 2024.

"Dukung semuanya untuk kebaikan negara ini," tuturnya.

Selain kedua pasangan calon tersebut, ada satu pasangan yang juga akan maju pada Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang diusung oleh Koalisi Perubahan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat