kievskiy.org

TPNPB ke Egianus Kogoya: Sampai Kiamat, Seorang Pilot Tak Bisa Ditukar dengan Papua Merdeka

Pilot Susi Air Philip Mark Mahrtens bersama KKB yang menyanderanya.
Pilot Susi Air Philip Mark Mahrtens bersama KKB yang menyanderanya. /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Juru Bicara Markas Pusat TPNPB Sebby Sambom mengungkapkan audio percakapannya dengan Egianus Kogoya. Dia mengklaim, pembicaraan dengan pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyandera Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens itu dikirim pada Juli 2023 lalu.

"Saya jelaskan (melalui pesan suara ke Egianus), sampai kiamat pun seorang pilot tidak bisa ditukar dengan Papua Merdeka," kataya, Rabu 27 Desember 2023.

Bagi Sebby Sambom dan pimpinan pusat Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) lainnya, sikap Egianus Kogoya itu lantaran yang bersangkutan 'bukan orang yang bersekolah'.

"Mereka tidak mengerti kalau aturan-aturan internasional dan aturan perang dalam hukum humaniter internasional," tuturnya.

Bagi Sebby Sambom dan pemimpin pusat TPNPB lainnya, jika pihaknya sudah membebaskan Phillip Mark Mehrtens, organisasinya akan dihargai dunia internasional, termasuk PBB. Sebaliknya, apabila pilot Susi Air itu meninggal dunia pada saat disandera, akan berdampak buruk terhadap TPNPB dan Pemerintah Indonesia.

“Artinya kecaman dari masyarakat internasional dan pemerintah atau PBB. Dari semua-semuanya. Indonesia akan salah. Kami juga salah,” ujarnya.

Sebby Sambom menambahkan, Markas Pusat TPNPB telah mengirim tim untuk berkomunikasi dengan Egianus pada Oktober dan Desember ini. Selain itu, dia juga berharap pemerintah Indonesia menarik pasukan di wilayah Ndugama apa yang dia sebut sebagai 'koridor aman', agar Pilot Susi Air bisa segera dibebaskan.

"Supaya kami punya tim bisa keluar masuk bebas untuk bicara dengan panglima kapan saja, dan bebaskan pilot cepat," ucapnya.

Foto Terbaru Pilot Susi Air

Beredarnya foto terbaru Pilot Susi Air yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya memunculkan dugaan adanya perselisihan di antara para pemimpin organisasi tersebut. Muncul pendapat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu berbeda pendapat apakah Kapten Phillip dibebaskan atau tidak.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat