PIKIRAN RAKYAT - Gempa mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Barat dan Banten pada 3 Januari 2024. Gempa dengan magnitudo 5,9 ini berpusat di Kabupaten Bayah, Banten dengan titik koordinat 7,57 Lintang Selatan (LS) dan 106,14 Bujur Timur (BT) atau 72 km Barat Daya.
Pusat gempa diperkirakan berasal dari kedalaman 74 km dan memiliki skala berbeda-beda di setiap daerah.
Di daerah Surade, Sukabumi contohnya, skala intensitas gempa mencapai IV MMI (modified mercally intensity), di mana guncangan terasa oleh banyak orang di dalam rumah.
Sementara di daerah Pelabuhan Ratu, Cianjur, Panggarangan, Lebak, dan Garut, gempa berskala intensitas III MMI dengan ditandai getaran terasa seakan ada truk yang berlalu.
Baca Juga: Mahfud MD Soal Ancaman Politik pada Relawan: Mungkin Tak Enak, Tidak Apa-apa, Diiyakan Saja
Di Lembang, Bandung Barat, dan Cimahi, skala intensites gempa lebih rendah dari daerah lain yakni II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah), serta Tangerang Selatan dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Meski demikian, berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu.
Penyebab Gempa Banten
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menuturkan, kemungkinan gempa berkekuatan magnitudo 5,9 yang menghantam Banten tadi pagi sekitar pukul 07.53 WIB diakibatkan oleh deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia.