kievskiy.org

WNA Myanmar Masuk DPT Pemilu 2024 di Tulungagung, KPU Kecolongan Sejak 2009

Ilustrasi WNA.
Ilustrasi WNA. /Pixabay/Joshua Woroniecki

PIKIRAN RAKYAT - Seorang warga negara asing (WNA) asal Myanmar masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. WNA etnis Rohingya itu terungkap menggunakan identitas kependudukan palsu, sehingga seolah-olah merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Terkait temuan tersebut, Komisi Pemilihan Umum(KPU) Kabupaten Tulungagung pun turun tangan. Mereka langsung mencoret atau menghapus nama WNA Myanmar tersebut dari DPT Pemilu 2024.

"Kami di akhir bulan Desember 2023, mendapat saran perbaikan dari Bawaslu bahwa ada satu orang dalam DPT yang tidak mempunyai KTP," ucap Komisioner KPU Tulungagung, Muchamad Arif di Tulungagung, Jumat 5 Januari 2024.

"Intinya sudah dicabut hak kewarganegaraannya di Indonesia, sehingga yang bersangkutan sudah tidak memenuhi persyaratan sebagai pemilih," katanya menambahkan.

Identitas WNA Myanmar yang Masuk DPT

Warga Myanmar yang namanya sempat masuk DPT Pemilu 2024 itu diidentifikasi bernama Mohammad Sofi. Usianya tidak disebut secara spesifik, tetapi disebutkan bahwa pria berwajah melayu yang disebut sebagai pengungsi Rohingya itu sudah lama menetap di wilayah Ngunut, Tulungagung.

Dia terdaftar memiliki KTP serta masuk daftar KK tempatnya tinggal sejak 2006. Atas fakta data kependudukan itulah, Mohammad Sofi berhasil menyusup menjadi WNI dan terdaftar dalam beberapa kali gelaran pemilu/pilkada, mulai 2009, 2014, 2018 dan terakhir terdaftar di Pemilu 2024.

Muchamad Arif berdalih, petugas pantarlih yang mendata pemilih di setiap desa/kelurahan hanya memverifikasi berdasar data kependudukan.

"Ya memang pada waktu petugas kami melakukan coklit, beliau ini bisa menunjukkan dokumen kependudukan lengkap, dan berstatus WNI," ujarnya.

"Jadi, nama itu kami masukkan di dalam DCS sampai pada proses ditetapkan sebagai DPT. Baru KPU mendapat saran perbaikan seperti itu, sehingga kami lakukan cek-ricek dan kemudian dilakukan pencoretan," tutur Muchamad Arif menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat