kievskiy.org

Banyak Masalah Lalu Lintas Timbul, Indonesia Bebas ODOL Digaungkan Kembali

Ilustrasi Kegiatan Rampcheck dan Pemeriksaan Kendaraan ODOL.*
Ilustrasi Kegiatan Rampcheck dan Pemeriksaan Kendaraan ODOL.* /DISHUB KOTA CIMAHI

PIKIRAN RAKYAT - Program Indonesia Bebas Over Dimension and Over Loading (ODOL) pada tahun 2023, kembali digaungkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat saat melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) penyelenggaraan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Tahun 2020. Kendaraan ODOL harus diberantas karena menimbulkan beragam permasalahan.

"Seperti kita ketahui, ODOL banyak menimbulkan beragam permasalahan seperti, kecelakaan lalu lintas, kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, dan pelabuhan, tingginya biaya perawatan infrastruktur. ODOL juga mengurangi daya saing internasional karena kendaraan ini tidak bisa melewati Pos Lintas Batas Negara (PLBN), memperpendek umur kendaraan, hingga menimbulkan polusi udara yang berlebihan,” kata Dirjen Budi Setiadi dalam sambutan pembukaan Bimtek UPPKB, di Kuta, Bali, Rabu 23 September 2020.

Acara tersebut dihadiri oleh 78 peserta terdiri dari para Korsatpel UPPKB dan perwakilan dari BPTD se Indonesia. Pelaksanaan Bimtek ini tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar dapat secara efektif mencegah penyebaran Covid-19. 

Baca Juga: Asyik Bersihkan Mulut Bagian Belakang, Seorang Pria Tak Sengaja Telat Sikat Gigi Sepanjang 19 Cm

Dikatakan Dirjen, Bimtek UPPKB itu untuk memberikan pemahaman terkait penimbangan kendaraan bermotor dan mewujudkan sumber daya manusia yang profesional dalam menyelenggarakan penimbangan kendaraan bermotor sehingga dapat mewujudkan program Indonesia Bebas ODOL pada tahun 2023.

“Dalam Bimtek ini, peserta diberikan materi-materi mengenai kebijakan penanganan ODOL dan penyelenggaraan UPPKB, sosialisasi dan uji publik tentang penyelenggaraan penimbangan kendaraan bermotor di jalan, penindakan P21 terhadap kendaraan ODOL, kebijakan normalisasi kendaraan, penegakan Hukum di UPPKB, kebijakan penyelenggaraan angkutan barang di jalan, serta cara mengubah persepsi masyarakat terhadap pelayanan penyelenggaraan UPPKB. Ada pula pelatihan sistem Jembatan Timbang Online (JTO) dan pelatihan sistem evaluasi penilaian kinerja UPPKB (SIEVA).

Acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara Direktorat Prasarana Transportasi Jalan sebagai pembina teknis penyelenggaraan UPPKB dengan petugas lapangan UPPKB serta untuk meningkatkan kompetensi petugas UPPKB melalui pelatihan menggunakan aplikasi Jembatan Timbang Online (JTO).

Baca Juga: Henhen Herdiana Tak Kesulitan Saat Ditempatkan di Bek Tengah

Di sisi lain, untuk meningkatkan kinerja UPPKB sebagai garda terdepan penanganan ODOL, Ditjen Hubdat telah melakukan rehabilitasi bangunan UPPKB, transparansi layanan melalui komitmen bersama “NO PUNGLI”, peningkatan kapasitas SDM UPPKB, kerja sama operasional UPPKB dengan pihak swasta, pengembangan sistem informasi terintegrasi di UPPKB, serta penerapan sistem manajemen mutu menuju sertifikasi ISO 9001:2015. Adapun teknologi yang telah diterapkan di UPPKB antara lain sensor dimensi, detektor kendaraan, CCTV, dan Weigh in Motion (WIM).

Direktur Prasarana Transportasi Jalan, Risal Wasal, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan, ke depannya para Korsatpel diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dan kinerja operasional. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat