kievskiy.org

TKN Bantah Prabowo Minta Maaf di Akhir Debat demi Raih Simpati Publik

Prabowo Subianto menyampaikan permintaan maaf kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di penutup debat terakhir.
Prabowo Subianto menyampaikan permintaan maaf kepada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di penutup debat terakhir. /Antara/M Risyal Hidayat

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani menegaskan permohonan maaf yang disampaikan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto di akhir debat capres putaran kelima datang dari ketulusan hati. Dia membantah permintaan maaf Prabowo sebagai strategi meraih simpati masyarakat menjelang hari pencoblosan 14 Februari 2024. 

Muzani menuturkan tradisi meminta maaf adalah kebiasaan yang diwariskan orangtua maupun leluhur. Oleh sebab itu, Prabowo sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalahan sehingga wajar apabila menyampaikan permintaan maaf. 

“Pak Prabowo punya kebiasaan bahwa minta maaf adalah sebuah cara yang menjadi tradisi yang diajarkan oleh orangtua kita, leluhur kita, bahwa bagaimanapun juga manusia ada kesalahan tindakan, salah ucap, ketersinggungan, maka cara untuk mencairkan suasana itu harus dengan meminta maaf,” kata Muzani di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, dikutip Selasa, 6 Februari 2024.

“Dan ketulusan yang diucap oleh Pak Prabowo adalah bentuk keikhlasan yang diucapkan oleh seorang Prabowo Subianto,” tuturnya menambahkan. 

Baca Juga: Terima Perwakilan Perangkat Desa, Puan Maharani: Mereka Sepakat dengan Mekanisme DPR

Akan tetapi, Muzani mengakui tak menutup kemungkinan sentimen positif terhadap Prabowo bertambah usai menyampaikan permohonan maaf kepada pasangan calon nomor urut 1 dan pasangan calon nomor urut 3. 

“Terkait dengan elektoral atau suara, bahwa akibat dari itu kemudian ada simpati yang melimpah, ada simpati yang luar biasa, mungkin itu bisa terjadi,” ucap Muzani. 

Namun, kata Muzani, yang terpenting adalah Prabowo menjaga tradisi leluhur dengan meminta maaf atas kesalahan yang mungkin saja dilakukannya. 

Baca Juga: Unjuk Rasa Tuntas, Ketua Apdesi Bicara Soal UU Desa yang Telah Direvisi

“Ketulusan dan keikhlasan yang dilakukan oleh Pak Prabowo adalah bagian dari cara kita untuk terus menjaga dan tradisi dan dari banyak pihak terhadap suasana ini,” kata Muzani. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat