PIKIRAN RAKYAT - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 menjadi polemik, usai banyak desakan dari berbagai pihak agar ditunda.
Desakan ditundanya Pilkada mulai dari Mantan Wapres, Ketum NU dan Ketum Muhammadiyah.
Bahanya penularan Covid-19 menjadi alasan dibalik tuntutan ditundanya Pilkada 2020.
Baca Juga: Soal Program Vaksin Darurat Covid-19, Tiongkok Klaim Dapat Dukungan Penuh dari WHO
Usai para petinggi bersuara, kini tenaga kesehatan berteriak.
Para dokter dan perawat was-was kasus Corona baru atau Covid-19 akan kian melonjak jika Pilkada tetap nekat digelar.
Padahal, saat ini kasus Corona nambahnya sehari sudah 4 ribuan.
Kalau sampai kasus Corona nambah terus dan lebih tinggi, para dokter dan perawat takut rumah sakit enggak bisa nampung lagi.
Baca Juga: Pelatih Persib Ucapkan Selamat Hari jadi Kota Kembang, Robert: Bandung Adalah Kota yang Fantastis