kievskiy.org

Respons MUI Soal Usul Sidang Isbat Ditiadakan: Umat di Indonesia Ada yang Tak Ikut NU dan Muhammadiyah

Ilustrasi sidang isbat.
Ilustrasi sidang isbat. Pikiran-Rakyat.com/Fian Afandi.

PIKIRAN RAKYAT – Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis merespons usulan PP Muhammadiyah untuk meniadakan sidang isbat dalam menentukan awal Ramadhan dan Idul Fitri. Menurutnya, pelaksanaan sidang isbat penentuan bulan Hijriah itu penting.

Cholil Nafis mengatakan, sidang isbat masih dibutuhkan masyarakat Indonesia untuk memberikan kepastian waktu yang mengikuti keputusan pemerintah. Pasalnya, masyarakat Indonesia ada yang tidak ikut organisasi masyarakat Islam Nahdlatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah.

"Karena, kan, ada orang yang tidak ikut NU, tidak ikut Muhammadiyah, tidak ikut organisasi, yang dia menunggu dari pemerintah. Maka menunggu dari pemerintah sidang isbat itu penting," kata Cholil di Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024.

Sebelumnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengusulkan agar sidang isbat ditiadakan karena menurutnya Idul Fitri 1445 Hijriah akan berbarengan.

Baca Juga: Bacaan Niat Mandi Wajib Puasa Ramadhan 2024, Lengkap dengan Tata Caranya

Cholil menilai sidang isbat merupakan syiar kepada umat Islam bahwa Ramadhan tiba. Menurutnya, Ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu umat Islam di Indonesia.

Selain itu, Sidang Isbat juga menjadi tempat silaturahmi antara ulama, legislatif, pakar astronomi, hingga perwakilan negara-negara sahabat.

"Tiga hal itu masih ada, sehingga saya menganggap sidang isbat masih penting," kata dia.

Perbedaan Ramadhan sikapi dengan bijak

Terkait potensi perbedaan awal Ramadhan 2024 antara pemerintah dan Muhammadiyah, Cholil mengajak agar perbedaan tersebut tidak mengurangi kekhusyukan ibadah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat