kievskiy.org

12.000 Warga Jadi Korban Banjir Sulawesi Selatan, Simak Kondisi Terkininya

Foto udara suasana permukiman yang terdampak banjir di Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Sabtu (4/5/2024). Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidrap, sebanyak 497 rumah dari tiga kecamatan yakni Putu Riawa, Tanru Tedong, dan Putu Riase terdampak banjir bandang akibat intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan meluapnya air dari beberapa sungai. ANTARA FOTO/Hasrul Said/YU/wpa.
Foto udara suasana permukiman yang terdampak banjir di Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, Sabtu (4/5/2024). Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidrap, sebanyak 497 rumah dari tiga kecamatan yakni Putu Riawa, Tanru Tedong, dan Putu Riase terdampak banjir bandang akibat intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan meluapnya air dari beberapa sungai. ANTARA FOTO/Hasrul Said/YU/wpa. /HASRUL SAID ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 12 ribu warga menjadi korban bencana banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Bencana ini terjadi pada Jumat, 3 Mei 2024.

Dengan ketinggian air mencapai 1-3 meter, sebanyak 13 Kecamatan di Kabupaten Luwu terdampak banjir. Antara lain Kecamatan Suli, Latimojong, Suli Barat, Ponrang Selatan, Ponrang, dan Bupon. Kemudian, Kecamatan Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Belopa, dan Belopa Utara.

Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengatakan, warga terdampak alami sejumlah kesulitan, yang paling kentara adalah sulitnya akses terhadap air bersih.

Untuk itu, pihaknya kemudian mengupayakan water treatment. Ia telah berkoordinasi dengan Kapolda untuk memindahkan satu unit water treatment dan dapur umum dari Kota Belopa (Luwu) ke Siwa (Wajo).

Selain itu, sebagai respons cepat terhadap kebutuhan mendesak bagi banyak warga yang terdampak banjir, pihaknya juga turun langsung menghibur sambil menyerahkan bantuan beras dan air minum kepada warga terdampak.

Hal itu dikatakan Bahtiar Baharuddin dalam keterangan pers terbarunya, Sabtu, 4 Mei 2024. Ia memastikan pengambilan kebijakan strategis atas banjir kali ini.

"Memang masyarakat di sini kesulitan air bersih. Saya berterima kasih pada Kapolda karena dalam waktu sesingkat-singkatnya ini, ada alat yang dimiliki Kapolda," kata dia, saat berkunjung ke wilayah terdampak, Sabtu petang, 4 Mei 2024.

Pilunya Cerita Warga

Siti Rahmawaty, seorang warga yang terdampak, bercerita pada Bahtiar Baharuddin mengenai pamannya yang belum ditemukan hingga kini setelah tersapu air.

"Om saya pergi melihat sawah, kemungkinan tiba-tiba air datang dan membawanya pergi. Tim SAR masih mencari, dan yang kami temukan hanya topinya," ujar Siti, nyaris menangis.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat