kievskiy.org

Jokowi Akui Tak Gampang Jaga Harga Beras, Dilema Bikin Ibu-Ibu dan Petani Senang

Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Antara/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Jokowi mengakui tidak gampang menjaga harga beras dalam negeri. Sebab, perlu dipikirkan pula keseimbangan antara petani dan ibu rumah tangga.

"Kita jaga harga beras itu enggak gampang. Kalau tinggi, masyarakat, ibu-ibu pasti (marah), tapi petani seneng. Karena harganya naik tinggi gitu loh," ujar Jokowi pada Senin, 13 Mei 2024.

Apabila mengandalkan impor, Jokowi menyebut harga beras akan membuat petani di dalam negeri merugi.

Baca Juga: Pencuri Gondol 1 Ton Beras di Ngamprah Bandung Barat, Aksinya Terekam CCTV

"Harga bisa saja kita tekan, impor banyak biar harga jadi murah. Tapi petani ini rugi," tutur dia.

Jokowi menjelaskan pemerintah erada dalam posisi yang tidak mudah untuk menjaga keseimbangan agar petani dan masyarakat merasa senang.

"Kalau pas saya ke pasar gitu, 'Pak, ini beras naik gimana Pak?'. Kalau ke kampung ke desa ketemu petani, 'Pak, terima kasih, Pak. Harga beras harga gabah sangat bagus Pak'," katanya.

"Itu ya, kita harus ingat tidak gampang pemerintah itu agar petani senang dan ibu-ibu juga senang. Maka sebab itu, 10 kilogram kita berikan ke masyarakat," sambung Jokowi.

Kenaikan Beras Diklaim Tidak Drastis

Jokowi mengklaim kenaikan harga beras di dalam negeri tidak drastis, sehingga masih dalam level terkendali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat