kievskiy.org

Ribuan Sekolah Tak Teraliri Internet, DPR Dorong Kemendikbud Buat Cetak Biru Orientasi Daring

ILUSTRASI sekolah online, adaptasi guru terhadap teknologi digital di  tengah pandemi Covid-19.*
ILUSTRASI sekolah online, adaptasi guru terhadap teknologi digital di tengah pandemi Covid-19.* /ANTARA/Ho

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi X DPR RI dari Dapil Jawa Barat Ferdiansyah menuturkan, mayoritas sekolah di Indonesia belum terhubung dengan internet.

Hal tersebut menjadi ironis mengingat di tengah pandemi Covid-19, seluruh dunia mulai menerapkan sekolah jarak jauh berbasis dalam jaringan. Menurut dia, jenjang Sekolah Dasar menjadi sektor paling terdampak.

“Bahkan ribuan SD belum teraliri listrik. Ini tantangan bagi semua pihak, terutama pemerintah. Ada sekitar 6.604 dari 116.783 tak memiliki aliran listrik,” kata Ferdiansyah dalam Webinar Edutalk 'Efektivitas Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19 yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu, 20 Mei 2020.

 Baca Juga: PSBB Tingkat Provinsi Jabar Diperpanjang Secara Proporsional Hingga 29 Mei 2020

Ia mengatakan, untuk jenjang SMP sederajat dan SMA sederajat, 817 SMP dan 86 satuan pendidikan SMA juga tanpa akses listrik.

Secara keseluruhan terdapat 179.097 satuan pendidikan yang sudah dialiri listrik juga dapat mengakses internet. Kemudian sebanyak 33.227 satuan pendidikan memiliki listrik namun tidak dapat mengakses internet. 

"Sisanya, yakni 7.552 satuan pendidikan tak tersentuh listrik, apalagi internet. Kondisi inilah yang banyak menghambat siswa dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh," ucap politis fraksi Golkar ini.

 Baca Juga: Mall dan Pasar Ramai Jelang Lebaran meski Masih PSBB, Kepala BNPB: Saya Sangat Prihatin

Berdasarkan kondisi tersebut, Ferdiansyah mengusulkan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan segera membuat cetak biru pendidikan yang bisa memenuhi tantangan secara teknis. Menurut dia, pandemi Covid-19 membuat dunia pendidikan memasuki fase baru setidaknya dalam kurun setahun ini.

“Kondisi pembelajaran yang tengah berjalan saat pandemi Covid-19 ini sebenarnya dapat menjadi bahan cetak biru pendidikan kita. Sekaligus menjadi evaluasi belajar yang menyeluruh dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat