kievskiy.org

Kreatif, Siswi di Padang Ini Temukan Solusi Limbah Darah Sapi Jadi Pupuk

Ilustrasi peternakan sapi.
Ilustrasi peternakan sapi. /Pikiran-Rakyat.com

PIKIRAN RAKYAT -  Dampak limbah darah sapi dari rumah pemotongan hewan (RPH) kerap mencemari lingkungan tempat tinggal disekitar RPH tersebut.

Sylvi, siswi Sekolah Menengah Kejuruan - Sekolah Menengah Analis Kimia (SMK-SMAK) di Padang, Sumatra Barat (Sumbar) berhasil menemukan solusi untuk pengolahan limbah tersebut.

Limbah darah sapi dari RPH tersebut, dikhawatirkan mencemari sungai yang akan berdampak buruk bagi masyarakat sekitar. 

Baca Juga: 3 Bukti Baru Dugaan Reza Arap Selingkuh dari Wendy Walters, Kepergok Berduaan di Kamar hingga Ribut Besar

Dalam jangka pendek, limbah akan menimbulkan bau tidak sedap di sekitar RPH dan lingkungan sekitar, kualitas air sungai yang menjadi keruh dan berbau.

Selanjutnya dalam jangka menengah, berdampak kepada kesehatan masyarakat, dari penyakit kulit hingga ancaman pernapasan akut.

Lalu dalam jangka panjang, dapat menurunkan kadar oksigen air dan membuat ekosistem terganggu, demikian dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Indonesia.go.id. 

Baca Juga: Cerita Maria Vania Liburan ke Korea, Berharap Bertemu Jodoh di Negeri Ginseng

Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, terdapat 10 RPH yang diawasi keberadaannya selama ini. Tiap satu RPH mampu menyembelih 12 ekor sapi atau total 120 ekor per hari. Kegiatan tersebut menghasilkan 720-960 liter darah sapi setiap harinya.

Hasil survei lapangan menunjukkan bahwa tujuh dari 10 RPH, belum memiliki prosedur pengelolaan limbah darah sapi pascapenyembelihan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat