kievskiy.org

Limbah Sisa Makanan Akibatkan Kerusakan Lingkungan, Chef Ragil: Makan Secukupnya, Jangan Overeating

Ilustrasi limbah makanan.
Ilustrasi limbah makanan. /Pixabay/Laura

PIKIRAN RAKYAT – Limbah yang dihasilkan dari sisa-sisa makanan ternyata tanpa disadari telah memberikan dampak yang buruk terhadap kerusakan lingkungan.

Padahal, sampah dari sisa-sisa makanan tersebut sebenarnya dapat diolah kembali sehingga dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

Badan Pangan Nasional atau Bapanas telah mencatat bahwa total kerugian dari limbah makanan atau Food Loss and Waste (FLW) di dalam negeri pada tahun 2000-2019 capai 23-48 juta ton per tahun.

Volume dari capaian limbah makanan tersebut setara dengan Rp213 triliun sampai Rp551 triliun per tahun.

Baca Juga: Tak Ikut Jejak Indonesia Naikkan Harga BBM, Pemerintah Malaysia: Untuk Lindungi Konsumen

Sampai saat ini limbah makanan tersebut menjadi perhatian serius negara-negara di dunia. Berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs) ke-12 poin ke-3, negara-negara di dunia diharapkan dapat mengurangi 50 persen limbah makanan per kapita di tingkat retail dan konsumen pada tahun 2030.

Diketahui bahwa Indonesia merupakan penyumbang sampah makanan terbesar yang kedua di dunia.

Hal tersebut tidak lepas dari kebiasaan masyarakat Indonesia dalam menyisakan makanan, lantaran berlebihan mengkonsumsinya ataupun karena memilih makanan karena tampilannya yang cantik.

Chef and Indonesian Food Ingredients Researcher, Ragil Imam Wibowo mengatakan bahwa restoran tertentu memang menyediakan makanan dengan tampilan yang menarik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat