kievskiy.org

Episode Merdeka Belajar Kelima, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jelaskan Fungsi Guru Penggerak

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada peluncuran program Belajar dari Rumah di Jakarta, Kamis 9 April 2020.*
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pada peluncuran program Belajar dari Rumah di Jakarta, Kamis 9 April 2020.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan pogram Merdeka Belajar episode kelima.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, episode ini memfungsikan Guru Penggerak secara daring di Jakarta, Jumat. 3 Juli 2020.

Menurut Nadiem, Guru Penggerak merupakan ujung tombak karena dia yang menggerakkan pendidikan secara riil.

Baca Juga: Besok Bumi Ada di Titik Aphelion, Suhu Dingin akan Terjadi di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara

Ujung-ujungnya reformasi pendidikan di Tanah Air, harus berawal dan berakhir kepada guru yang memimpin unit-unit pendidikan maupun kelas. Oleh karena itu, perubahan harus terjadi.

"Program Guru Penggerak merupakan program terpenting di dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kenapa? Karena mau sebaik apapun teknologi pendidikan, sebaik apapun kurikulum, infrastruktur pendidikan, tidak bisa menggantikan peran Guru Penggerak untuk mentransformasi budaya sekolah kepada pembelajar," ujar Nadiem dalam sambutannya.

"Ini merupakan inisiatif terpenting di Kemendikbud saat ini," kata dia, seperti dilaporkan Antara.

Baca Juga: Usai Posting Penyesalan Akibat Nekat Hadiri Pesta, Sehari Kemudian Pria Ini Meninggal Positif Corona

Nadiem menjelaskan Guru Penggerak merupakan ujung tombak transformasi pendidikan di Tanah Air.

Guru Penggerak berperan penting dalam mencapai tujuan Merdeka Belajar yakni Pelajar Pancasila yang memiliki tujuh kriteria yakni beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebhinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri.

"Guru Penggerak sebenarnya adalah program pelatihan, identifikasi, pembibitan, calon pemimpin pendidikan di masa depan. Mereka adalah agen perubahan, yang pada masa depan menjadi calon kepala sekolah, calon pengawas, dan calon pelatih guru," ucap dia.

Baca Juga: Kabin Lebih Luas, Berikut Spesifikasi Ambulans DFSK Super Cab

Nadiem mengaku yakin jika sebenarnya Guru Penggerak itu sudah ada di setiap daerah maupun sekolah. Akan tetapi belum muncul ke permukaan.

Kemendikbud akan mendorong agar Guru Penggerak menjadi pemimpin-pemimpin unit pendidikan yang mana pada masa depan, yang mewujudkan generasi unggul.

Guru Penggerak memiliki perbedaan dengan guru yang baik, yang mana Guru Penggerak mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, menjadi pelatih bagi guru yang lain agar pembelajaran dapat terpusat pada murid, menjadi teladan dan agen perubahan dalam ekosistem pendidikan.

"Guru yang baik hanya berkinerja di dalam kelasnya, namun Guru Penggerak memiliki dampak lain. Memiliki dampak pada guru yang lain, pada sekolahnya dan juga menjadi obor pada unit pendidikannya. Bahkan di luarnya," kata Nadiem lagi.

Kemendikbud melakukan rekrutmen calon Guru Penggerak baik guru PNS maupun guru honorer. Lalu akan ada program pendidikan calon Guru Penggerak, dan setelah lulus menjadi generasi baru pemimpin pendidikan.

Pembukaan pendaftaran Guru Penggerak yakni 13 Juli hingga 22 Juli 2020. Kemudian seleksi 23 Juli hingga 30 Juli. Seleksi tahap dua 31 Agustus hingga 16 September. Pengumuman calon Guru Penggerak 19 September 2020, dan pelaksanaan pendidikan Guru Penggerak pada 5 Oktober 2020 hingga 31 Agustus 2021.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat