kievskiy.org

Kutip Lirik Lagu Lathi, Ganjar Pranowo Sindir Solusi PPDB Jateng Masih Kaku

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau SMAN 1, SMKN 4, dan SMKN 8 Semarang untuk mengecek proses verifikasi berkas setelah proses PPDB online Jateng.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau SMAN 1, SMKN 4, dan SMKN 8 Semarang untuk mengecek proses verifikasi berkas setelah proses PPDB online Jateng. /DOK. HUMAS PEMPROV JATENG

PIKIRAN RAKYAT – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah mencari terobosan agar pendidikan bisa terjangkau di manapun.

Karena dengan sistem pendidikan yang ada saat ini masih banyak keluhan terkait  anak-anak di kawasan tertentu tidak bisa diterima dalam PPDB.

Gubernur Jateng bahkan menyindir solusi agar semua anak bisa sekolah dalam PPDB 2020 ini, jangan kaku, karena segalanya telah berubah.

Baca Juga: Status Karawang Masih Zona Kuning Covid-19, Penghitungan Level Kewaspadaan Didasarkan 8 Indikator

Ia mengutip lirik lagu Lathi yang dipopulerkan Weird Genius, untuk menggambarkan situasi pandemi, ‘everything has changed’.

"Sudah dalam progres adalah  sekolah jarak jauh, sementara tiga (daerah) dulu dan ini sedang kita kaji lagi.  Beberapa yang sedang dipersiapkan selain kelas jarak jauh, adalah kemungkinan   menambah rombongan per kelas, bisa beasiswa, bisa dititipkan ke swasta. Untuk swasta sedang negosiasi," kata Kepala Disdikbud Jumeri, saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat proses verifikasi PPDB, di SMKN 8 Semarang, Jumat, 3 Juli 2020.
Jumeri menambahkan, kelas jarak jauh akan dibuat di tiga kecamatan. Yakni, Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Gebok Kabupaten Kudus dan Pagentan di Banjarnegara.

"Pemilihan tiga kecamatan itu dikarenakan hasil kajian mendalam. Sebab, di tiga kecamatan itu sama sekali tidak ada sekolah SMA/SMK nya, baik negeri maupun swasta. Kalau di kecamatan lain yang memang tidak ada sekolah negerinya, di sana sudah ada sekolah swasta," kata dia.

Baca Juga: Jaga Kulitmu, 5 Rekomendasi Cleansing Balm dan Oil dengan Harga di Bawah Rp100.000

Untuk Kecamatan Tawangmangu dan Gebog, Jumeri menerangkan akan dibuat kelas jarak jauh SMA. Sementara di Kecamatan Pagentan Banjarnegara, kelas jarak jauh yang akan dibuatkan adalah SMK.

"Di Tawangmangu dan Pagentan itu akan ada dua kelas jarak jauh, sementara di Gebok hanya akan ada satu kelas. Setiap kelas, siswanya bisa menampung 36 orang," kata dia.

Menurut  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo,  terobosan di bidang pendidikan harus dilakukan, terutama untuk area-area yang tidak memiliki sekolah.

Baca Juga: Identik dengan Kopi, Menu Jamu dan Makanan Sehat Jadi Tren Kafe di Bandung

"Dalam situasi seperti sekarang ini, di mana semua berubah, maka diperlukan banyak cara dan harus out of the box," kata Ganjar.

Ganjar menjelaskan ternyata dengan sistem yang ada saat ini masih banyak yang belum terjangkau.

Masih banyak masukan terkait anak-anak di kawasan tertentu tidak bisa diterima dalam PPDB.

Baca Juga: Ridwan Kamil Putuskan UTBK Fisik SBMPTN di Jabar Hanya Diikuti Warga Jawa Barat

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat