kievskiy.org

8 Juta Pelajar di Jabar Harus Dilindungi dari Covid-19, Pemkab Pangandaran Masih Gunakan Jarak Jauh

Pelajar SD di Pangandaran sedang belajar dengan menggunakan media cetak yang dikirimkan guru kelasnya ke rumah.*
Pelajar SD di Pangandaran sedang belajar dengan menggunakan media cetak yang dikirimkan guru kelasnya ke rumah.* /Kabar Priangan/Agus Kusnadi

 

PIKIRAN RAKYAT - Ada sekitar 30 ribu pelajar mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Kabupaten Pangandaran hingga saat ini belum diperbolehkan masuk sekolah sejak adanya Pandemi Covid-19 pada pertengahan bulan Maret 2020 lalu.

Seperti yang pernah dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melakukan kunjungan kerjanya ke Pangandaran kemarin dirinya mengatakan, ada sekitar 8 juta pelajar di Jawa Barat yang harus dilindungi dari wabah Covid-19.

Sehingga untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah belum diperbolehkan, kecuali daerahnya sudah berada di level zona hijau dan sudah normal kembali. Sementara Pangandaran baru saja memasuki level zona kuning yang sebelumnya sempat dilevel zona biru pada peta kewaspadaan Covid-19 di Jawa Barat.

Baca Juga: Bukan Hanya Melindungi Kepala, Helm Pintar ini Bisa Memanggil Bantuan di Saat Kecelakaan Terjadi

Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Pangandaran Agus Nurdin mengatakan, untuk proses belajar mengajar dari sejak awal diliburkannya sekolah, dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh terhadap sekitar 30 ribu pelajar jenjang SD dan SMP. Jumlah tersebut belum termasuk siswa baru.

"Untuk proses pendidikan jenjang SD dan SMP kita masih tetap menggunakan sistem belajar jarak jauh," ujar Agus, Rabu, 8 Juli 2020.

Bahkan saat ini, pihaknya tengah melakukan sosialisasi kembali kepada para guru SD dan SMP kaitan dengan sistem pembelajaran jarak jauh kepada murid-muridnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Manchester City vs Newcastle: Catatan Mentereng, Tak Pantas Terpeleset Lagi Pep!

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Dikpora Pangandaran Dodi Djubardi mengatakan, pihaknya tinggal menunggu intruksi saja kaitan dengan pembelajaran jarak jauh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat