kievskiy.org

Desa Digital dan Transaksi Cashless, Keunggulan Desa di Jabar, Abdul : Acung Jempol untuk Inovasi dan Optimalisasi Dana Desanya

PETERNAKAN sapi di Desa Majasari Sliyeg, Indramayu, yang dikelola menggunakan dana desa.*
PETERNAKAN sapi di Desa Majasari Sliyeg, Indramayu, yang dikelola menggunakan dana desa.* /GELAR GANDARASA/”PR”

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, mengapresiasi upaya pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengentaskan kemiskinan melalui optimalisasi dana desa.

Meski disadari dia, jumlah dana desa yang disalurkan ke Jabar lebih sedikit dibanding dengan provinsi tetangga Jabar. Hal itu dikarenakan jumlah desa di Jabar lebih sedikit.

Berdasarkan data yang dipaparkan pemerintah provinsi Jabar saat Raker tersebut,  Jabar hanya memiliki 5.312 desa. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan Jawa Tengah sebanyak 7.809 dan Jawa Timur 7.724 desa.

Baca Juga: Pengakuan Zubair Korban Kekerasan Massal di Delhi India, 'Saya Tidak Minta Berhenti Dipukuli, tapi...'

Sedangkan dana desa untuk Jabar  hanya Rp 5,7 triliun. Bila dibandingkan dengan Jateng saja yang dikucurkan Rp7,8 triliun, tentunya anggaran dana desa untuk Jabar lebih minim. Kendati demikian, saat ini angka kemiskinan  Jabar di angka 6,82 % atau turun 0,43 persen dalam kurun 2018-2019.

"Yang saya juga baru sadar ternyata Jabar itu jumlah desa-nya kecil dan itu berdampak kepada tersalurnya dana desa ketika dibandingkan  ke Jawa tengah dan Jawa timur," ujar Abdul Halim pada wartawan usai Raker Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 di Sentul International Convention Center di Kabupaten Bogor, Senin 2 Maret 2020.

Baca Juga: Tahu Virus Corona Sudah Masuk Indonesia, Fanny Ghassani Rutin Jaga Kesehatan hingga Gunakan Masker

Kendati demikian, dia mengacungi jempol kepada Jabar yang dapat mengoptimalkan anggaran minim dengan menelurkan sejumlah inovasi untuk desa. Salah satunya dengan menggodok realisasi desa digital dan mengaplikasikan transaksi keuangan cashless.

"Tidak pakai uang tunai semua ditransfer dan itu pada saatnya pasti akan kita wajibkan. Hari ini kita imbau, kita ajak dan kita menekan untuk desa-desa yang sudah memiliki jaringan pasti akan menjadi kewajiban untuk menjadi desa digital, salah satu ukuran desa digital itu duit tidak pakai uang tunai. Sistem cashless ini merupakan salah satu upaya agar tidak terjadinya penyimpangan anggaran,”tutur dia.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengklaim Jabar sebagai provinsi yang pengentasan kemiskinannya paling cepat, dibandingkan Jateng dan Jatim. Hal tersebut lantaran efektifnya program-program inovatif yang sejauh ini telah digagas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat