PIKIRAN RAKYAT – Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan, pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap mobilitas orang antarwilayah, termasuk pemudik yang pulang ke kampung halaman di Jawa Barat.
Saat ini, tercatat setidaknya 200.000 orang sudah masuk ke Jawa Barat, tersebar di sejumlah daerah.
Sebagian besar mereka berasal dari wilayah Jabodetabek sebagai episentrum penyebaran corona. Protokol kesehatan sudah diberlakukan di sejumlah akses transportasi umum seperti terminal.
Baca Juga: Salah Kaprah, Siapkan Rp10 Miliar untuk Lunasi Hutang Warga ke “Bank Emok” saat COVID-19
"Khususnya untuk Jabar, sebelum ada PSBB kita sudah ada arahan dari pimpinan untuk melakukan protokol-protokol COVID-19 baik di terminal maupun di simpul transportasi yang lain. Dan itu sudah kita lakukan dan kita sudah mengumpulkan semua stakeholder termasuk PO agar mereka melaksanakan protokol tadi dari mulai membersihkan dan menyemprot kemudian kru-nya dipantau kesehatannya dan sebagainya, dan kita monitor terus," katanya.
Mengenai PSBB, dia belum menjelaskan secara rinci mengenai skenario yang akan diterapkan.
Namun pembatasan transportasi ini tidak lantas menghambat sejumlah aspek penting seperti distribusi logistik atau pangan ke suatu daerah.
Baca Juga: Dapur Umum Swadaya, Solusi Warga Terdampak Virus Corona (Covid-19)
"Pembatasan baik parsial ataupun total, moda apapun juga itu bisa dimungkinkan apabila situasi kondisi dan persyaratan PSBB-nya sudah dipenuhi. Kita tugasnya seperti juga kepolisian ke pengamanan, kita di perhubungan juga sudah menyiapkan konsep-konsep itu. Saya tidak bisa sebutkan sekarang karena memang PSBB-nya pun kan belum dipenuhi dan dilaksanakan," ujarnya.
Berkaitan dengan pembatasan aktivitas warga di luar rumah, penutupan sejumlah ruas jalan sudah diberlakukan di Kota Bandung sejak beberapa hari terakhir. Langkah ini diberlakukan sesuai dengan situasi di lapangan.