kievskiy.org

Korban Pinjol Terbanyak Perempuan, Literasi Finansial Kurang

Ilustrasi rupiah.
Ilustrasi rupiah. /Pixabay/Mohamad Trilaksono

PIKIRAN RAKYAT – Keberadaan platform pinjaman online tak luput dari polemik bagi Indonesia. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per tahun 2021, perempuan menjadi pengguna pinjol paling banyak dibanding laki-laki. Perbandingannya, 54,95 persen perempuan (9.498.405) dan 45,05 persen laki-laki (7.785.569) yang mendapat pinjaman online.

Menurut Plt. Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Eko Novi Ariyanti, sebagian besar korban pinjol per tahun 2021 pun perempuan. Ia mengungkapkan bahwa korban pinjol itu rata-rata mengalami pelecehan, baik secara verbal maupun penyebaran data pribadi oleh debt collector yang menagih utang.

Keterangan tersebut disampaikannya dalam acara Media Talk di Jakarta pada Jumat, 3 Februari 2023.

"Berdasarkan data LBH Jakarta tahun 2021, dari 2.522 kasus pinjol, korbannya sebagian besar perempuan," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Sabtu, 1 Juli 2023.

Baca Juga: Bungkam Isu Cinta Terlarang, Arya Saloka Torehkan Prestasi di Acara Bergengsi

Menurut Eko Novi Ariyanti, perempuan merupakan sasaran pinjol ilegal agar dapat menjadi peminjam. Mengingat, pinjol memiliki proses pencairan yang mudah dan cepat sehingga menarik perhatian publik.

"Pinjol ilegal menyasar perempuan untuk menarik keuntungan sebanyak-banyaknya karena literasi finansial perempuan relatif lebih rendah," ujarnya.

Oleh karena data tersebut, Eko Novi Ariyanti berpesan agar kaum perempuan lebih selektif dalam memilih sekaligus menggunakan aplikasi pinjol. Tak hanya itu, ia pun meminta kaum perempuan untuk memahami konsekuensi menggunakan pinjaman online.

Baca Juga: Identitas Mayat Pria Paruh Baya di Pangandaran Terungkap

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat