kievskiy.org

Ingin Pensiun Dini Sambil Raih Kebebasan Finansial? Pakar Ingatkan Soal Hal Ini

Ilustrasi menabung. Simak tips pakar agar bisa pensiun dini sambil meraih kebebasan finansial.
Ilustrasi menabung. Simak tips pakar agar bisa pensiun dini sambil meraih kebebasan finansial. /Pexels/Dany Kurniawan

PIKIRAN RAKYAT - Belum lama ini, mindset atau gerakan bernama FIRE (Financial Independence, Retire Early) banyak diperbincangkan oleh warganet yang melek investasi di jejaring media sosial. Tren ini pada dasarnya berbasis cita-cita untuk mendapatkan kebebasan finansial, sehingga orang bisa memilih pensiun secara ‘dini’ untuk melakukan segala yang disuka. Tentu saja, bagi sebagian besar orang, mindset ini tidak mudah. Panjang jalan menujunya.

Dengan kata lain, FIRE adalah mindset yang terbentuk karena keinginan untuk terbebas dari ikatan tuntutan pekerjaan untuk bisa membiayai hidup. Sehingga, bebas menentukan pilihan dalam hidup. Seperti diketahui, sebagian orang menginginkan kebebasan menikmati waktu dan menyalurkan sumber daya yang dimiliki, baik waktu dan asetnya, untuk melakukan kegiatan yang benar-benar disukai tanpa harus bekerja demi mencari uang.

Certified Financial Planner Lolita Setyawati berpendapat, mindset ini wajar saja jika dijalankan atau diinginkan banyak orang. Hanya saja, jika seseorang memutuskan untuk mencapai FIRE artinya harus siap dengan konsekuensi berupa merubah gaya hidup dan mengusahakan menyisihkan lebih banyak lagi untuk dialokasikan ke aset produktif.

Lolita menyarankan, hal tersebut harus mulai dilakukan sedini mungkin, dengan kemungkinan harus mengorbankan gaya hidup saat ini demi segera mencapai FIRE. Kecuali, jika seseorang dilahirkan dengan memiliki hak-hak istimewa (privilege) menyangkut finansial.

Baca Juga: Konsep Cut Loss dan Galbay Utang Pinjol Punya Arti Berbeda, Begini Penjelasannya

Menurut dia, mindset FIRE sebenarnya cukup relevan diterapkan di Indonesia. FIRE tidak berbatas negara. Siapa pun di dunia ini bisa mencapai FIRE.

Akan tetapi, khusus di Indonesia ada beberapa hal yang disebutkannya harus menjadi perhatian. Hal tersebut yakni literasi keuangan yang masih relatif kurang di Indonesia, yaitu sekitar 49,68 persen (menurut hasil Survei Nasional OJK Tahun 2022).

Kurangnya literasi tersebut membuat masyarakat Indonesia yang ingin mencapai FIRE harus meningkatkan literasi keuangannya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan mengelola keuangan agar segera mencapai kebebasan finansial.

Selain itu, terdapat budaya atau kebiasaan di Indonesia yang menganggap keluarga besar juga adalah tanggung jawab keuangan yang harus ditanggung (sandwich generation). Dengan banyaknya kebutuhan hidup keluarga, bisa jadi kemampuan seseorang untuk mencapai kebebasan finansial sedikit terhambat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat