PIKIRAN RAKYAT – Di era milenial ini, kita semakin sering mendengar berbagai isu yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Banyak beredar di media internasional kasus-kasus seperti figur publik yang bunuh diri sendiri disebabkan depresi.
Selain depresi, kita juga mengenal generalized anxiety disorder atau gangguan kecemasan, di mana para penderitanya kerap kali merasakan perasaan cemas berkepanjangan, menderita sakit, yang terkadang sulit untuk ditelusuri apa penyebabnya.
Baca Juga: Puluhan Bocah Geng Motor di Banyuwangi Diringkus, Gelar Balap Liar saat Musim Corona
Lalu, mengapa dan bagaimana bakteri baik dapat dikaitkan dengan generalized anxiety disorder juga gangguan kesehatan mental lainnya.
Anda mungkin sudah lama mengenal istilah probiotik. Bahkan, Anda mungkin telah rutin mengonsumsi probiotik dalam bahan makanan sehari-hari, seperti yoghurt, kefir, tempe, atau kimchi.
Mengutip tulisan Rindia Maharani Putri, PhD, Dosen Kelompok Keahlian Biokimia, Program Studi Kimia, FMIP ITB, di HU Pikiran Rakyat, probiotik merupakan suatu istilah yang telah lama digunakan untuk mengidentifikasi mikroorganisme “baik” yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Anda.
Baca Juga: Kurangi Kunjungan ke RS, Masyarakat Diminta Manfaatkan Telemedicine
Beberapa contoh mikroorganisme baik yang sering dikonsumsi di antaranya kelompok bakteri Lactobacillus, bakteri Bifidobacterium bifidum, dan ragi Saccharomyces boulardii. Probiotik utamanya berperan dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan Anda.
Selain itu, probiotik juga dipercaya dapat membantu menjaga kekebalan tubuh Anda. Namun, tahukah Anda bahwa baru-baru ini probiotik juga disinyalir mampu menjaga kesehatan mental Anda?