kievskiy.org

Mengenal Penyakit Hipertensi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Ilustrasi tensimeter atau pengukur tekanan darah.
Ilustrasi tensimeter atau pengukur tekanan darah. /Pixabay/frolicsomepl

PIKIRAN RAKYAT – Hipertensi merupakan istilah medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah atau arteri yang sempit membuat lebih banyak resistensi untuk aliran darah.

Semakin sempit arteri tersebut, akan semakin banyak resistensi yang ada dan semakin tinggi pula tekanan darah.

Penyakit hipertensi biasanya berkembang selama beberapa tahun, tanpa adanya gejala apa pun. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur.

Jika tekanan darah meningkat, dokter mungkin meminta untuk memeriksa tekanan darah selama beberapa pekan untuk melihat apakah jumlahnya tetap tinggi atau turun kembali ke tingkat normal.

Baca Juga: Profil Genghis Khan, Pendiri Kekaisaran Mongolia yang Disegani

Pengobatan untuk penyakit ini dapat berupa obat resep dan perubahan gaya hidup yang sehat. Jika tak kunjung mendapatkan pengobatan, dalam jangka panjang hipertensi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Seperti kerusakan pada pembuluh darah dan organ tubuh terutama otak, jantung, mata, dan ginjal.

Pembacaan tekanan darah akan ditulis dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Hasil pemeriksaannya kemudian terbagi menjadi dua angka, yakni angka pertama (sistolik) dan angka kedua (diastolik).

Angka pertama (sistolik) menampilkan tekanan dalam pembuluh darah saat jantung berkontraksi atau berdenyut. Sedangkan, angka kedua (diastolik) menampilkan tekanan dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat di antara detak.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi ketika angka sistolik menampilkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, sedangkan angka diastolik memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg. Angka-angka pemeriksaan tersebut didapatkan dari pengukuran selama dua hari berturut-turut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat