kievskiy.org

Ingin Mencegah GERD? Terapkan 5 Tips Mudah Berikut

Ilustrasi GERD.
Ilustrasi GERD. /Pixabay/Moondance Pixabay/Moondance

PIKIRAN RAKYAT - Ketika masa kanak-kanak, pasti kita pernah dinasihati untuk menahan diri agar tidak berenang selama satu jam setelah makan, seolah-olah untuk menghindari kram di perut. Jika asam lambung sudah naik ke kerongkongan, kita harus menunggu setidaknya dua jam untuk beraktivitas terutama kegiatan yang melibatkan tubuh untuk membungkuk.

Refluks asam lambung adalah salah satu keluhan kesehatan yang paling sering terjadi pada orang dewasa di Amerika. Sekarang GERD lebih umum terjadi akibat stres dan penambahan berat badan. Akhir tahun 2020, sejumlah apotek melaporkan penggunaan obat antasida yang melonjak selama pandemi. Dalam hal ini, pandemi telah menyebabkan banyak orang stres yang akhirnya memicu refluks asam lambung.

Seperti yang dilansir dari The New York Times, survei daring 2019 yang dilakukan sebelum pandemi terhadap 71.000 orang dewasa mengungkap bahwa hampir sepertiganya melaporkan mereka terpengaruh setiap minggu oleh gejala refluks asam lambung. Isi perut mereka berbalik arah dan kembali ke kerongkongan.

Refluks asam lambung atau refluks gastroesofagus adalah suatu kondisi dimana cairan dan gas dari lambung berbalik mengalir ke kerongkongan. Ketika kondisi sudah parah, maka penyakit ini biasa disebut GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Sedangkan jika masih gejala biasa disebut heartburn yang menyebabkan sensasi perih dan panas seperti terbakar di bagian dada.

Baca Juga: Cara Membedakan Nyeri Dada Akibat GERD, Asma, dan Penyakit Jantung, Simak Penjelasannya

Selain sensasi perih dan panas seperti terbakar di bagian dada, akan ada sensasi benjolan di tenggorokan, bersendawa, dan perut kembung. Lalu, regurgitasi atau rasa pahit akibat asam yang terasa di bagian belakang mulut.

Refluks juga mempengaruhi saluran pernapasan. Refluks dapat mengakibatkan suara serak, batuk atau asma, postnasal drip (sekresi dari hidung yang turun ke tenggorokan), dan mengi (napas bunyi).

Akan tetapi, refluks asam lambung yang terus-menerus terjadi akan lebih dari sekadar mengganggu. Jika terjadi terlalu sering dan berlangsung terlalu lama, akan mengikis lapisan kerongkongan dan meningkatkan risiko kanker mematikan yang disebut adenocarcinoma esofagus.

Ubah gaya hidup

Baca Juga: 7 Jenis Makanan yang Harus Dibatasi Saat Asam Lambung dan Maag Kambuh

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat