PIKIRAN RAKYAT - Penyakit ginjal kronis tahap awal seringkali tidak menimbulkan gejala apapun. Hal ini disebabkan karena daya cadang ginjal manusia dalam keadaan normal, sehingga mampu melakukan penyaringan racun sesuai kebutuhan tubuh hingga empat kali.
Kemampuan itulah yang menyebabkan tidak adanya keluhan apapun meskipun ginjal sebenarnya sedang mengalami penurunan fungsi. Akibat kemampuan itu pula, banyak pasien yang merasa baik-baik saja. Pasien terlambat berobat ke dokter dan naasnya ketika baru mulai berobat langsung didiagnosis menderita gagal ginjal.
"Mereka banyak yang bilang kalau selama ini merasa sehat-sehat saja. Tapi kenapa tiba-tiba gagal ginjal? Padahal, gangguan (ginjal) kecil itu memang tidak ada keluhan. Barulah ketika masuk ke gagal ginjal keluhan-keluhan itu akan muncul dan membahayakan," kata Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi dr Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH, FINASIM dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo di Jakarta pada Jumat, 10 Maret 2023, dikutip dari Antara.
Bahkan Dokter yang juga berpraktik di RS PELNI ini mengatakan, sebenarnya kalau fungsi ginjal menurun hingga mencapai 25 persen saja gejalanya itu tidak terasa oleh tubuh pasien. Hal inilah yang tidak banyak diketahui oleh pasien dan justru membahayakan.
“Sebenarnya, kalau fungsi ginjal menurun sedikit itu pasien tidak merasakan gejala. Bahkan, kasarnya fungsi ginjal menurun (hingga) 25 persen itu tidak ada gejala,” ujar dokter yang menamatkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Untuk itu, Pringgo mengatakan perlu adanya peningkatan kewaspadaan dari masyarakat terhadap kondisi kesehatan ginjal. Dua hal factor utama yang bisa dilakukan adalah dengan deteksi dini dan memahami faktor risiko gangguan ginjal.
Deteksi dini gangguan ginjal dapat dilakukan dengan mengecek kesehatan di fasilitas kesehatan. Pemeriksaan ini bersifat penting untuk dilakukan utamanya jika pasien memiliki factor-faktor risiko.