kievskiy.org

8 Mitos Diet Ini Wajib Diketahui, Benarkah Berat Badan Turun Sebabkan Tubuh Tak Sehat?

Ilustrasi 8 mitos diet.
Ilustrasi 8 mitos diet. /Pixabay.com/Saranya7

PIKIRAN RAKYAT – Simak 8 mitos diet yang wajib diketahui baik bagi Anda yang sedang menjalani penurunan berat badan atau tidak. Pastikan Anda tidak terpengaruh informasi berikut karena bisa menggiring pada pendapat yang tidak bertanggung jawab.

Sebelum memulai diet, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli. Pasalnya metode apapun yang akan dilakukan harus sesuai dengan kondisi tubuh dan pola hidup. Apabila tidak disesuaikan, niscaya program diet yang dijalani rawan mendatangkan masalah kesehatan.

8 mitos diet

Dilansir dari laman The Conversation, berikut selengkapnya menurut peneliti diet dan obesitas University of Oxford, Nerys M Astbury:

Baca Juga: Bolehkah Turunkan Berat Badan tanpa Sarapan? Kemenkes Beri Penjelasan

  1. Hanya bisa minum protein

    Faktanya, Anda bisa memilih beragam minuman olahraga berisi protein yang tidak hanya berupa shake. Anda bisa menjadikan deretan minuman selain shake itu sebagai pengganti makanan saat sedang diet.
  2. Hanya jalan pintas

    Ada anggapan yang menyebut diet hanya jalan pintas, padahal banyak penelitian yang menyebut diet yang benar bisa mempertahankan berat badan tubuh yang sudah turun itu hingga empat tahun ke depan.
  3. Merasa lapar sepanjang waktu

    Baca Juga: 4 Diet Terbaik untuk Perempuan 50 Tahun Lebih, Emak-emak Masuk!

    Diketahui saat kita diet, kita bisa mengonsumsi produk pengganti makanan yang tinggi protein dan serat. Dengan mengonsumsi keduanya walaupun dalam porsi kecil, nafsu makan kita akan tertekan sehingga kita tidak perlu mencari camilan berkalori tinggi.

  4. Berat badan turun tapi tidak sehat

    Peneliti diet dan obesitas University of Oxford, Nerys M Astbury, menyarankan agar kita mengguna metode diet pengganti makanan, bukan dengan menerapkan jenis program lainnya. Hal itu dapat mengurangi risiko tekrena penyakit hemoglobin Alc, penanda dalam mendiagnosis diabetes tipe 2.
  5. Terlalu rumit

    Astbury menyebut mengendalikan kalori, dari yang mengonsumsi mengandung mengandung 500-800 kalori menjadi 200-300 kalori, adalah kunci utama diet. Hal itu lebih mudah dilakukan daripada diet dengan menghitung kalori terus-menerus.

    Baca Juga: Bolehkah Makan Buah dan Sayuran Beku demi Menunjang Diet?

  6. Tak ada gunanya

    Menurut penelitian, orang yang diet dengan makanan pengganti akan bisa mengurangi lebih banyak berat badannya dalam setahun daripada yang sekadar diet tanpa makanan pengganti. Rata-rata berat yang dikuranginya adalah 1,4 kg lebih banyak.

    "Orang-orang yang melakukan diet pengganti makanan dengan bantuan dari ahli diet atau ahli kesehatan, mengurangi 2,2 kg lebih banyak daripada orang yang diet dengan tipe lain (tanpa bantuan ahli), dan 3,9 kg lebih banyak ketimbang orang yang diet dengan tipe lain dan dibantu oleh ahli," ujar Astbury.

  7. Berbahaya

    Memang ada efek sakit kepala, kelelahan, atau mual, tapi itu hanyalah efek samping yang bisa dikaitkan dengan metode diet apapun. Diet dengan makanan pengganti tidak menyebabkan efek samping serius.
  8. Kualitas diet memburuk

    Ternyata jika kita diet dengan makanan pengganti, hal itu tidak berkaitan dengan kekurangan gizi. Pasalnya makanan pengganti memiliki banyak vitamin dan mineral yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada tubuh.***

DISCLAIMER: Artikel ini hanya dimaksudkan sebagai informasi umum dan tidak membahas kondisi individu. Ini bukan pengganti saran atau bantuan profesional dan tidak boleh diandalkan untuk membuat keputusan apa pun. Anda tetap perlu mengikuti anjuran dokter.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat