PIKIRAN RAKYAT - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) atau dikenal sebagai infeksi dengue tidak bisa disepelekan karena bisa mengancam nyawa. Penyanyi Tika Bisono setidaknya merasakan ancaman serius DBD.
Bagaimana tidak, ia kehilangan putri tercintanya, Janika Ramadhanti Putri Argeswara, akibat infeksi DBD pada Juli 2007 lalu. Akibat peristiwa duka tersebut, Tika tumbuh sebagai sosok yang memiliki perhatian serius soal DBD.
“Pengalaman tersebut sungguh telah membuat saya dan keluarga belajar untuk bisa lebih paham, siap dan waspada terhadap pencegahan dan penanganan infeksi demam berdarah dengue," katanya dalam acara kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD bersama salah satu perusahaan farmasi multinasional di Jakarta, Rabu, 27 September 2023.
Enam belas tahun sudah terlalui sejak Tika kehilangan Putri tercintanya. Kini, ia aktif dalam kegiatan peduli ancaman DBD. Hal tersebut tercermin dari posisinya saat ini sebagai Duta pengentasan DBD yang aktif melakukan kampanye tentang bahaya infeksi DBD.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Trombosit Tubuh secara Alami, Say Bye Demam Berdarah
Cerita Tika menunjukkan bila ancaman DBD bisa mengintai orang terdekat, khususnya anak-anak. Ketua Komunitas Dengue Indonesia, Sri Rezeki Hadinegoro, mengatakan, di negara atau wilayah dengan penularan infeksi demam berdarah dengue yang tinggi, anak-anak cenderung paling banyak terkena dampaknya, walaupun paparan pada usia dewasa muda saat ini juga meningkat.
Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2022, pola kematian akibat dengue dominan di kelompok usia muda, yaitu 5-14 tahun (45 persen). "Dengan demikian, upaya sosialisasi pengendalian vektor nyamuk dan vaksinasi dengue pada anak menjadi sangat penting," katanya.
Vaksinasi
Demam berdarah dengue merupakan salah satu ancaman kesehatan global di antara 10 penyakit lainnya yang telah ditetapkan oleh WHO pada awal tahun 2020 dan vaksinasi merupakan salah satu pilar strategi global penanggulangan dengue.
Vaksinasi sebagai salah satu langkah pengendalian demam berdarah dengue, perlu untuk diperhatikan dan membutuhkan keterlibatan masyarakat secara aktif. Dengan adanya vaksin yang dapat diberikan tanpa melihat pengalaman infeksi demam berdarah dengue sebelumnya, diharapkan akan lebih banyak anak yang dapat terlindungi dari infeksi demam berdarah dengue.