kievskiy.org

Masalah Kesehatan Mental yang Rentan Dialami Gen Z dan Penyebabnya

Ilustrasi Gen Z yang mengalami gangguan kesehatan mental.
Ilustrasi Gen Z yang mengalami gangguan kesehatan mental. /Pexels/MART PRODUCTION

PIKIRAN RAKYAT – Umumnya, Generasi Z atau Gen Z menghabiskan waktu berselancar di media sosial selama lebih dari dua jam dalam sehari. Pada akhirnya, kecanduan terhadap media sosial membuat Gen Z rentan mengalami masalah kesehatan mental.

Penelitian menunjukkan, Gen Z adalah generasi yang paling banyak terkena dampak negatif media sosial, jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Kondisi ini membuat sebagian orang melabeli Gen Z memiliki mental tempe.

Masalah Kesehatan Mental Gen Z

  • Ansietas

Gen Z sering berhadapan dengan situasi tidak terduga yang memicu kecemasan berlebih. Penyebabnya beragam, seperti tekanan akademik atau pekerjaan, sosial, dan ekonomi.

  • Depresi

Depresi tampaknya sudah menjadi masalah umum di kalangan Gen Z. Biasanya, kondisi ini berhubungan dengan tekanan lingkungan, merasa kesepian, dan pencarian identitas.
Dampak depresi terhadap kualitas hidup Gen Z sangat besar, bahkan ekstremnya bisa mendorong penderitanya melakukan percobaan bunuh diri.

Baca Juga: 7 Cara Setop Overthinking, Jalani Hidup Tanpa Benang Kusut di Kepala

  • Kesepian

Tingginya penggunaan media sosial membuat Gen Z kurang berinteraksi secara langsung. Saat berada di tempat ramai sekali pun, Gen Z kerap merasa kesepian karena alasan lelah bersosialisasi atau kurang percaya diri.

  • Ketergantungan teknologi

Gen Z yang lahir dan tumbuh bersama perkembangan teknologi, membuatnya tak bisa lepas darinya. Padahal, ketergantungan ini bisa memicu dampak negatif seperti gangguan tidur dan isolasi sosial.

Gen Z Peka terhadap Kesehatan Mental

Meski rentan mengalami gangguan mental, faktanya Gen Z juga sangat peka terhadap isu ini dibanding generasi sebelumnya. Berikut beberapa faktor yang membuatnya sensitive terhadap masalah Kesehatan mental.

  • Kemudahan mengakses informasi

Gen Z tumbuh di era digital yang membuatnya leluasa mengakses informasi. Mereka lebih mudah mendapatkan pemahaman tentang kesehatan mental dan dampaknya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat