PIKIRAN RAKYAT – Umumnya, Generasi Z atau Gen Z menghabiskan waktu berselancar di media sosial selama lebih dari dua jam dalam sehari. Pada akhirnya, kecanduan terhadap media sosial membuat Gen Z rentan mengalami masalah kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan, Gen Z adalah generasi yang paling banyak terkena dampak negatif media sosial, jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Kondisi ini membuat sebagian orang melabeli Gen Z memiliki mental tempe.
Masalah Kesehatan Mental Gen Z
- Ansietas
Gen Z sering berhadapan dengan situasi tidak terduga yang memicu kecemasan berlebih. Penyebabnya beragam, seperti tekanan akademik atau pekerjaan, sosial, dan ekonomi.
- Depresi
Depresi tampaknya sudah menjadi masalah umum di kalangan Gen Z. Biasanya, kondisi ini berhubungan dengan tekanan lingkungan, merasa kesepian, dan pencarian identitas.
Dampak depresi terhadap kualitas hidup Gen Z sangat besar, bahkan ekstremnya bisa mendorong penderitanya melakukan percobaan bunuh diri.
Baca Juga: 7 Cara Setop Overthinking, Jalani Hidup Tanpa Benang Kusut di Kepala
- Kesepian
Tingginya penggunaan media sosial membuat Gen Z kurang berinteraksi secara langsung. Saat berada di tempat ramai sekali pun, Gen Z kerap merasa kesepian karena alasan lelah bersosialisasi atau kurang percaya diri.
- Ketergantungan teknologi
Gen Z yang lahir dan tumbuh bersama perkembangan teknologi, membuatnya tak bisa lepas darinya. Padahal, ketergantungan ini bisa memicu dampak negatif seperti gangguan tidur dan isolasi sosial.
Gen Z Peka terhadap Kesehatan Mental
Meski rentan mengalami gangguan mental, faktanya Gen Z juga sangat peka terhadap isu ini dibanding generasi sebelumnya. Berikut beberapa faktor yang membuatnya sensitive terhadap masalah Kesehatan mental.
- Kemudahan mengakses informasi
Gen Z tumbuh di era digital yang membuatnya leluasa mengakses informasi. Mereka lebih mudah mendapatkan pemahaman tentang kesehatan mental dan dampaknya.