kievskiy.org

Remaja Kurang Tidur Berisiko Tinggi Terkena Masalah Obesitas, Diabetes, dan Penyakit Mental

Ilustrasi kurang tidur, 11 Tanda Akibat Kurang Tidur yang Perlu Diketahui
Ilustrasi kurang tidur, 11 Tanda Akibat Kurang Tidur yang Perlu Diketahui /Freepik/yanalya Freepik/yanalya

PIKIRAN RAKYAT - Tidur yang cukup merupakan hal sangat penting dalam menjaga kesehatan baik fisik maupun mental, terutama pada remaja. Remaja yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena obesitas, diabetes, cedera, masalah kesehatan mental, serta masalah perhatian dan perilaku. Risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) di kemudian hari juga turut meningkat.

Menurut World Health Organization (2021), PTM menyebabkan 71 persen kematian atau sekitar 41 juta orang setiap tahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) juga menunjukkan adanya peningkatan prevalensi diabetes, stroke, hipertensi, dan penyakit sendi dari tahun 2007, 2013, hingga 2018.

Untuk itu, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia bekerja sama dengan SMP Negeri 33 Depok menyelenggarakan program edukasi kesehatan khusus untuk remaja. Program itu menggandeng para siswa SMP Negeri 33 Depok yang telah dinobatkan sebagai duta sehat dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya tidur berkualitas dan dampaknya terhadap kesehatan remaja.

Sebanyak 30 siswa yang merupakan duta sehat, kepala sekolah, dan 5 guru di SMPN 33 Depok, mengikuti program edukasi berjudul “Healthy Sleep dan Pencegahan Dini Penyakit Tidak Menular”.

Baca Juga: Penuaan Dini Intai Bonus Demografi, Ini Faktor-faktor Penyebabnya

Tim Pengmas FIK UI menyampaikan materi tentang pentingnya tidur berkualitas bagi remaja, praktik napping, dan pencegahan penyakit tidak menular. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan edukasi dan pemeriksaan terkait insomnia, gula darah, kolesterol, dan asam urat.

“Kami sangat antusias untuk bekerja sama dengan SMP Negeri 33 Depok dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya tidur berkualitas pada remaja. Dengan melibatkan duta sehat yang sudah terbukti komitmennya, kami yakin pesan-pesan kesehatan ini akan lebih efektif sampai ke hati dan pikiran teman-teman sebaya mereka," kata Hening Pujasari S.Kp., M. Biomed., MANP., Ph.D, Ketua Tim Pengmas FIK UI dalam keterangan tertulis Humas UI, Rabu, 27 Desember 2023.

Duta sehat berperan sebagai sarana untuk membentuk karakter bangsa dengan mengajarkan remaja untuk menjauhi praktik pernikahan dini, seks pranikah, dan penyalahgunaan zat adiktif, serta melakukan pola hidup sehat. Dengan demikian, mereka dapat menjadi generasi muda yang tangguh dan berkontribusi positif dalam pembangunan serta bermanfaat bagi negara dan bangsa.

Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, yang melibatkan kegiatan fisik teratur, tidur yang cukup, konsumsi buah dan sayur, serta menjauhi perilaku merokok, minum-minuman keras, dan penggunaan narkoba, serta kegiatan-kegiatan positif lainnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat