kievskiy.org

Kebiasaan Merokok Sebabkan Covid-19 Makin Parah? Ini 7 Tips Berhenti Merokok

Ilustrasi rokok.
Ilustrasi rokok. /Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan karena tingkat penggunaannya masih tinggi di Indonesia.

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyatakan bahwa terdapat peningkatan prevalensi merokok penduduk umur 10 Tahun dari 28,8 persen pada tahun 2013 menjadi 29,3 persen pada tahun 2018.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Kemkes.go.id, di tengah kondisi pandemi Covid-19, kebiasaan merokok meningkatkan risiko dan kerentanan terjangkit Covid-19.

Baca Juga: Ketua KPK Sebut Laporan Korupsi Kepala Daerah Berasal dari Orang Terdekat

Merokok adalah faktor risiko penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, kanker) yang merupakan Komorbid Covid-19. Kita rentan terjangkit Covid-19 yang parah jika memiliki penyakit-penyakit tersebut.

Risiko penyakit tidak menular seperti, jantung, kanker, diabetes, juga masih dihadapi masyarakat Indonesia, bukan hanya karena penyakit itu membutuhkan biaya pengobatan yang mahal, namun juga menghilangkan hari-hari produktif pasien dan keluarga yang merawat mereka.

“Perlu untuk memperhatikan risiko penyakit jantung, risiko penyakit pembuluh darah lainnya, bahkan risiko penyakit paru-paru selain Covid-19, sehingga orang yang masih merokok dan kurang aktivitas fisik, harus mengubah gaya hidup mereka agar lebih sehat," ujar dr. Vito Anggarino Damay, Spesialis Jantung, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Covid19.go.id.

Baca Juga: Seorang Perempuan Dibuat Buta karena Bekerja, Ayahnya Diduga Terlibat

Selain seorang perokok harus melepas masker saat merokok, kebiasaan merokok beramai-ramai juga kerap tidak mengindahkan jarak yang aman. Ditambah lagi risiko virus yang masuk dari tangan yang memegang rokok pun masih ada.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat