PIKIRAN RAKYAT - Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mendesak China menggunakan pengaruh besarnya untuk meyakinkan Korea Utara (Korut) agar menyerahkan senjata nuklirnya.
Hal itu diungkapkan Antony Blinken saat berbicara pada pertemuan konferensi tingkat tinggi (KTT) di Seoul, Korea Selatan, Kamis, 18 Maret 2021, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Aljazeera.
Antony Blinken menambahkan Washington sedang mempertimbangkan tekanan maupun opsi diplomatik untuk menangani Pyongyang.
Baca Juga: Program FLPP Diperpanjang Hingga 2024, Menteri Basuki Hadimuljono Beri Penjelasan
Baca Juga: Umat Muslim di India Murka Buku Sekolah Ajarkan Kebencian terhadap Islam
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin serta Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chung Eui-yong dan Menteri Pertahanan Suh Wook juga ikut berpartisipasi dalam pembicaraan keamanan di Seoul.
Pertemuan yang disebut 'two plus two' itu merupakan bagian dari dorongan Presiden AS Joe Biden untuk memulihkan aliansi Washington di Asia dalam menghadapi tantangan yang semakin besar dari China dan Korea Utara.
Diplomat tinggi AS itu mengatakan dalam pertemuan bersama dengan para pejabat Korea Selatan bahwa
Dalam pertemuan dengan pejabat Korsel itu, diplomat AS mengatakan China memiliki 'peran penting yang harus dimainkan' dalam membujuk Korea Utara untuk melakukan denuklirisasi karena sebagian besar perdagangan eksternal Korea Utara melewati China.
“Beijing memiliki kepentingan, kepentingan pribadi yang jelas dalam membantu mengejar denuklirisasi (Korea Utara) karena itu adalah sumber ketidakstabilan. Itu sumber bahaya dan jelas ancaman bagi kami dan mitra kami,” ujar Antony Blinken.