kievskiy.org

Klarifikasi Pernyataan Joe Biden Soal 'Genosida', Deplu AS: Tidak Bermaksud Salahkan Turki

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /Reuters/Jonathan Ernst Reuters/Jonathan Ernst


PIKIRAN RAKYAT - Departemen Luar Negeri AS memberikan klarifikasi pernyataan Presiden Joe Biden yang mengakui peristiwa pembantaian orang Armenia tahun 1915 oleh pasukan Ottoman sebagai tindakan 'genosida'.

"Pernyataan Presiden baru-baru ini tidak bermaksud untuk memengaruhi kekebalan kedaulatan Turki dari yurisdiksi sipil pengadilan AS, yang diatur oleh ketentuan Undang-Undang Kekebalan Kedaulatan Asing," kata juru bicara Deplu AS, dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu, 1 Mei 2021.

Diketahui, Joe Biden secara resmi mengakui peristiwa 1915 sebagai genosida pada 24 April 2021. Keputusan Biden itu melanggar tradisi lama yang dipegang oleh presiden Amerika untuk menahan diri dari menggunakan istilah tersebut dan pernyataan itu mendapatkan kritikan keras dari Ankara.

Baca Juga: Bos Pentagon Sebut Perang Besar Berikutnya Akan Sangat Berbeda, Serukan Manfaatkan Teknologi

Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyebut pernyataan Biden 'tidak berdasar, tidak adil dan bertentangan dengan fakta tentang peristiwa menyakitkan yang terjadi lebih dari seabad lalu'.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu mengatakan bahwa keputusan Joe Biden tidak berusaha menyalahkan Turki.

Antony Blinken mengatakan pengakuan Joe Biden seharusnya tidak mengejutkan karena presiden AS menyatakan 'pandangan yang dia pegang selama bertahun-tahun, dan dia sangat jelas tentang itu'.

"Seperti yang dicatat presiden, peringatan Hari Peringatan adalah untuk menghormati para korban, bukan untuk menyalahkan. Dan tentu saja, fokus yang kami berikan pada peristiwa-peristiwa yang terlibat ini di masa-masa memudarnya Kekaisaran Ottoman," ucapnya.

Baca Juga: Prof Zubairi Djoerban: Pandemi Covid-19 Munculkan Sisi Sangat Gelap Kemanusiaan

Sikap Turki soal pembantaian orang Armenia selama Kekaisaran Ottoman tahun 1915

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat