kievskiy.org

Palestina Berduka, Pasukan Israel Bunuh Empat Warga Sipil di Tepi Barat

Israel Kembali Gempur Dua Lokasi Udara Militer Palestina Di Gaza
Israel Kembali Gempur Dua Lokasi Udara Militer Palestina Di Gaza /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa

PIKIRAN RAKYAT – Duka warga Palestina belum seutuhnya hilang dari negeri itu. Pasalnya, pasukan Israel kembali melakukan aksi brutal dengan membunuh setidaknya empat warga Palestina ketika melakukan penggeledahan di Tepi Barat yang diduduki pada Minggu, 26 September 2021.

Aksi kejam yang dilakukan pasukan Israel terhadap warga sipil Palestina itu disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.

Berdasarkan laporan yang beredar melalui radio-radio utama dan situs berita Israel menyebutkan bahwa setidaknya ada empat orang militan tewas dalam penggerebekan di beberapa lokasi di Tepi Barat dalam upaya menangkap para anggota Hamas.

Pejabat-pejabat Israel telah sekian lama menyatakan kekhawatiran bahwa Hamas yang mengendalikan Jalur Gaza, berniat membangun kekuatan di Tepi Barat, serta menantang saingannya yang didukung negara-negara Barat, Otoritas Palestina.

Baca Juga: Diplomat RI Pertanyakan Sikap Vanuatu: Kenapa Diam Ketika Guru-Nakes di Papua Dibantai KBB?

Sementara itu, pada Jumat pagi, 10 September 2021, pesawat tempur Israel menggempur lokasi Hamas di Gaza sebagai balasan atas serangan roket yang ditembakkan ke arah Israel.

Melalui unggahan Twitter pada Sabtu, 11 September 2021, Juru Bicara Militer Israel menyebutkan bahwa sirine peringatan tembakan roket berbunyi di dekat perbatasan Israel dengan Jalur Gaza pada Jumat malam.

Menurutnya, sirene mengaung hanya beberapa jam setelah polisi menangkap dua gerilyawan kelompok Jihad Islam Gaza yang melarikan diri dari penjara Israel dengan keamanan maksimum pada awal pekan lalu.

Baca Juga: Cerita Lucu Liem Swie King Saat Dipaksa Ganti Nama Tionghoa pada Zaman Soeharto

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Minggu, 26 September 2021, peningkatan kekerasan lintas perbatasan baru-baru ini menjadi ujian bagi gencatan senjata yang dinilai sangat rapuh dalam mengakhiri pertempuran sengit pada Mei lalu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat