kievskiy.org

Mengenang Lagi Kampung Uighur di Xinjiang yang Diratakan, Pengungsi Wanita di AS: Kembalikan Rumahku

PENGUNGSI Uighur di AS sedih saat menyaksikan kampung halamannya yang dihancurkan di Urumqi, Xinjiang
PENGUNGSI Uighur di AS sedih saat menyaksikan kampung halamannya yang dihancurkan di Urumqi, Xinjiang /Kolase Tangkapan layar video Wall Street Journal Kolase Tangkapan layar video Wall Street Journal

PIKIRAN RAKYAT - Penindasan etnis Uighur di Provinsi Xinjiang, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memang masih terus berlangsung di balik wabah virus corona yang menggegerkan dunia.

Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com, Pemerintah Tiongkok sejak lama memulai kebijakan yang sangat diskriminatif terhadap salah satu etnis Muslim di Negeri Tirai Bambu.

Kebijakan ini disebut telah dimulai pada tahun 2014 saat ditekennya pembatasan kelahiran etnik minoritas Muslim di Xinjiang.

Baca Juga: PLN Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Ketiga di Gedung Sate Bandung

Selain itu, suku Uighur ditekan oleh migrasi etnis Han yang menguasai Tiongkok. Tak cukup dengan kebijakan itu, mereka melarang hijab, mengendalikan praktik ibadah, mewajibkan makanan non-halal, dan lain-lain.

Terakhir, mereka menyekap jutaan pemuda dan etnis Uighur di usia produktif ke dalam kamp-kamp konsentrasi yang tersebar di Xinjiang.

Meski terus dibantah dengan dalih 'deradikalisasi', pada kenyataannya Pemerintah RRT tak berhenti berupaya mengubah wajah Xinjiang yang 'sangat Uighur' menjadi serupa dengan wilayah-wilayah Tiongkok lainnya, tak terkecuali permukiman mereka.

Baca Juga: Selain Wisata The Great Asia Africa di Lembang, 300-an Bangunan di KBU Terindikasi Melanggar Tata Ruang

Setelah etnis Uighur 'menghilang' dari perkampungan mereka, Tiongkok mulai melakukan penghancuran dengan alasan 'revitalisasi'.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat