kievskiy.org

WHO Tetapkan COVID-19 Jadi Pandemi, Sekjen PBB Imbau Negara Perhatikan Fakir Miskin dan Lansia

TANGKAPAN layar situs worldometers.info terkait jumlah terbaru kasus coronavirus, per Kamis, 12 Maret 2020 siang.*
TANGKAPAN layar situs worldometers.info terkait jumlah terbaru kasus coronavirus, per Kamis, 12 Maret 2020 siang.*

PIKIRAN RAKYAT – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan level penyebaran COVID-19 menjadi pandemi, Rabu, 11 Maret 2020.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas.

Menyikapi pandemi corona di dunia, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) António Guterres meminta pemerintah seluruh negara di dunia untuk memperhatikan kelompok-kelompok rentan.

Baca Juga: Jejak PSS Sleman yang Tak Pernah Menang dari Persib Bandung, Dejan Antonic Ingin Beri Kejutan untuk Mantan

Seperti di antaranya warga lanjut usia dan para fakir miskin dalam upaya penanggulangan pandemi jenis baru virus corona (COVID-19).

"Selagi kita berduka terhadap mereka yang telah kehilangan nyawa dan banyak keluarga menderita, kita harus menunjukkan solidaritas kepada kelompok yang sangat rentan -- para lanjut usia, mereka yang sakit tanpa mampu mendapatkan perawatan memadai, dan mereka yang berada di ambang batas kemiskinan. Mari terus berjuang menghadapi pandemi ini tanpa ada prasangka," kata Guterres di New York, lewat tayangan yang diunggah laman resmi PBB, Rabu.

Baca Juga: Gaya Hidup Sedentary, Salahsatu Penyebab Meningkatnya Penderita Penyakit Ginjal Kronis

"Kita semua menghadapi ancama yang sama -- virus corona -- COVID-19. Pengumuman pandemi itu merupakan panggilan untuk kita semua di mana saja untuk ikut bertindak. Panggilan itu merupakan ajakan untuk bersolidaritas dan ikut bertanggung jawab sebagai warga dunia," tambah Guterres.

Antara melansir, dalam kesempatan itu, Guterres juga meminta pemerintah negara-negara yang terdampak COVID-19 untuk meningkatkan langkah pengendalian dan pencegahan virus.

"Ilmu pengetahuan membantu kita mengetahui jika negara-negara mampu mendeteksi, menguji, merawat, mengisolasi (pasien), memetakan (mereka yang kontak dengan pasien), dan mengerahkan sumber daya-nya untuk merespons pandemi ini, kita mampu melalui jalan panjang mencegah virus terus menyebar," ujar Guterres.

Baca Juga: Jennifer Dunn Liburan ke Bali dan Melbourne Diajak Wawan, Kartu Kredit Pemberian Dipakai Belanja dan Nonton Konser

Dirjen WHO Ghebreyesus meningkatkan status penyebaran COVID-19 jadi pandemi setelah jumlah pasien positif di luar Tiongkok melonjak 13 kali lipat serta jumlah negara yang terdampak bertambah tiga kali lipat dalam dua pekan terakhir.

"Ini pandemi pertama yang disebabkan virus corona, dan kita belum pernah melihat ada pandemi yang dapat dikendalikan dalam waktu yang sama. WHO telah dalam kapasitas penuhnya sejak menerima laporan pertama penularan virus ini. Kami meminta seluruh negara untuk setiap harinya menjalankan langkah yang agresif (untuk mengendalikan penyebaran virus)," ujar Ghebreyesus.

"Kami telah membunyikan alarm peringatan (pandemi) ini dengan kencang dan jelas," tambah dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat